* catatan 1---tinjauan dapat merujuk pada faktor atau kondisi positif dan negatif yang dapat mempengaruhi QMS dan konteks organisasinya.
* catatan 2---masalah yang timbul dari kondisi lingkungan hukum, teknologi, persaingan, pasar, budaya, sosial, dan ekonomi, baik internasional, nasional, regional, atau lokal, dapat dipertimbangkan untuk definisi konteks organisasi.
* catatan 3---nilai, persepsi, dan lingkungan budaya organisasi dapat membantu memahami dan membentuk konteks organisasi.
Prinsip konteks organisasi
Standar iso 9001 mengakui pentingnya dan peran konteks organisasi dan memerlukan definisinya saat menetapkan QMS. Analisis mengenai konteks organisasi adalah proses alami yang harus diikuti oleh setiap organisasi pada titik tertentu dalam hidupnya. Iso 9001:2015 bercita-cita untuk melembagakan konteks sebagai dasar untuk QMS.
Organisasi biasanya memiliki beberapa strategi atau konsep dalam berbagai bidang dan bidang yang menentukan arah organisasi: strategi keuangan, strategi penjualan dan pemasaran, strategi pembelian, konsep ti, dan sebagainya.
Salah satu tujuan yang jelas dalam menentukan konteks organisasi adalah untuk menyelaraskan berbagai strategi dan konsep ini. Dengan menentukan konteks organisasi, organisasi mengidentifikasi ruang lingkup dan batasan kegiatannya yang akan tercermin dalam QMS.
Dari konteks organisasi kami memperoleh tujuan dan sasaran QMS. Setelah memperhatikan poin-poin ini, kita harus memiliki gambaran yang jelas tentang lingkungan bisnis di mana organisasi kita aktif dan kita akan berada dalam posisi yang tepat untuk merencanakan dan menentukan QMS, sasaran, dan tujuannya.
Isu eksternal dan internal yang terkait dengan organisasi.
Tujuan utama memahami konteks organisasi adalah mengidentifikasi isu-isu eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan organisasi. Isu organisasi adalah faktor, kondisi, pengaruh, situasi, atau peristiwa signifikan yang berpengaruh pada QMS dan akan mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan.
Isu-isu tersebut dapat dipengaruhi atau diarahkan oleh pihak-pihak terkait yang berdampak pada organisasi, seperti investor, karyawan, pesaing, pemasok, regulator, dan pelanggan.