Ia lalu menyampaikan perihal Gani itu melalui moeder-nya karena tidak berani mengatakan langsung. Dengan harapan Vader mau mendengarkan masukan itu dan mengubah keputusannya. Setelah ditanyakan, Vader hanya mengatakan bahwa ia merasa belum memerlukan Gani bekerja kembali. Mendengar hal itu, Julia merasa kecewa karena tertutup sudah baginya untuk bertemu Gani kembali.
Setelah harapannya pupus, Julia merasa kesepian dan kehilangan seseorang yang selama ini menemani, mengisi, dan menghidupkan hari-harinya. Baru ia menyadari dan merasakan betapa kehadiran Gani begitu berarti. Ia bertanya-tanya dalam hati apakah Gani merasakan hal yang sama dengan dirinya. Ia tak bisa mengingkari perasaannya. Namun kini ia terpaksa dihadapkan pada kenyataan jika ternyata Gani telah jauh darinya.
........
Minggu siang itu, kediaman van Deek mendadak dihebohkan oleh kedatangan seorang tamu, Raymond Duverling. Dia adalah sepupu jauh Peter yang sengaja mampir karena kebetulan sedang berada di Batavia. Ia disambut hangat Peter dan istrinya. Peter dan Raymond terakhir bertemu pada saat keduanya masih kecil dan berada di Belanda. Itu sebabnya Peter tidak menyangka akan bertemu kembali dengan Raymond terlebih di negeri orang lain.
Saat masih di Belanda, Raymond berprofesi sebagai seorang seorang buruh pabrik. Terpikat oleh gaji yang besar ditambah postur tubuhnya yang mendukung, ia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan tentara kolonial Belanda tahun 1901. Saat diterima jadi tentara, usianya sudah tidak muda lagi, 29 tahun.
Ia pernah berumah tangga tapi bubar di tengah jalan akibat kebiasaan mabuk dan temperamen yang buruk. Ia sudah jenuh dan masa bodoh dengan hidupnya yang monoton dan memuakkan. Ia bertekad lari dari kenyataan hidup tersebut. Itu sebabnya, ia ingin mengembara ke belahan dunia lain tanpa peduli apa yang akan terjadi pada dirinya.
Sampai di Hindia, ia langsung ditugaskan di Aceh. Sebuah wilayah perang yang sangat kuat dan sengit perlawanannya terhadap angkatan perang Belanda sehingga sulit ditaklukkan. Perang Aceh menjadi salah satu perang paling lama dan banyak menyebabkan kerugian baik korban jiwa maupun material di pihak Belanda. Namun akhirnya Perang Aceh dinyatakan berakhir pada 1907. Akan tetapi bagi orang Aceh sendiri, perang tidak pernah berakhir.
Setelah hampir empat tahun berperang di Aceh, Raymond dipanggil ke Batavia untuk memperoleh kenaikan pangkat. Sambil menunggu tugas selanjutnya, ia rehat dan bebas melakukan apapun yang ia suka selama di Batavia. Malam-malamnya dihabiskan dengan mabuk-mabukan dan terkadang berjudi. Untuk memuaskan nafsu birahinya, ia mendatangi rumah bordil yang ada di beberapa sudut kota Batavia. Ia benar-benar ingin memuaskan dirinya sebelum kembali lagi ke medan perang.
Kepada Peter, ia mengatakan, "Aku sangat jijik pada pribumi. Mereka seperti sampah yang harus dienyahkan. Setiap kali aku berperang melawan mereka, darahku terasa mendidih. Aku merasa seperti mesin perang yang haus darah. Aku seperti tak bisa hidup sehari pun tanpa menumpahkan darah para anj**g pribumi."Â
Mendengar ungkapan kasar, menghina, dan merendahkan pribumi itu, Peter tidak terlalu heran. Baginya, wajar saja jika Raymond sinis seperti itu tidak lain akibat dari perang yang dialaminya. Saat ditanya Peter tentang tugas selanjutnya, Raymond berencana akan berangkat ke tanah Batak. Setelah Perang Aceh usai, pasukan Belanda ditarik untuk menaklukan wilayah Batak yang juga terkenal gigih perlawanannya.
Di kesempatan itu, Raymond diperkenalkan dengan ketiga anak Peter. Ia sangat terpukau dengan kecantikan anak-anak perempuan itu terutama Julia. Ia menyanjung paras Julia dan tak bisa menutup-nutupinya. Peter menjelaskan baru-baru ini Julia terkena musibah. Itu sebabnya lengan kirinya masih diperban dan disangga. Raymond menyatakan simpatinya yang mendalam dan berharap Julia lekas pulih kembali.