Butiran air mata tampak menggumpal di sudut dalam kelopak matanya. Sambil terisak, Martha berucap, "Nick, Don't worry about me! I do really understand about how your feeling. Aku tidak akan menghalangimu. Aku rela melepas kepergianmu. Kalau memang ini memang perpisahan kita, aku ingin kita mengakhirinya dengan baik."
Sambil menggenggam jemari Martha di atas meja, Nico melantunkan pujian, "Martha, I want you to know, I'm the luckiest man in the world to know a woman like you."Â
You came into my life
You gave me a true love
So pure that I can imagine
To remain enduring memoriesÂ
Thank you for letting me come into your heart
Thank you for sharing all joy and happiness
Thank you for being my soul mate
Thank you for loving me
Thank you for everythingÂ
Setelah itu, ia mengeluarkan sesuatu dari kantong jasnya seraya berkata, "Hope you like it."Â
Sembari mengelap pipinya yang basah, Martha menerima sebuah bungkusan kotak kecil dan membukanya. Sebuah jam tangan emas dengan label bertali yang bertuliskan, "love u" NS, mengiringi kepergian Nico untuk selamanya. Membuat dirinya semakin tak kuasa menahan tangis di ujung siang nan pilu itu.Â
(bersambung)Â