Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kalut (#8)

23 Mei 2021   10:01 Diperbarui: 23 Mei 2021   10:11 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Gimana BDR-nya sejauh ini, Tom? Kamu bisa ngikutin gak?" tanya Martha terdengar seperti basa-basi. 


"Sebenarnya sih santai di rumah tapi lama-lama jenuh juga," jawabnya tak bersemangat. 


"Ya udah kamu sabar aja. Mudah-mudahan semua normal kembali ya," ujar Martha coba menenangkan. Ia pamit lalu bergegas berangkat kerja.

Tepat jam tujuh, BDR dimulai. Tomi menatap layar laptopnya dengan enggan. Melalui aplikasi zoom kegiatan belajar mengajar di kelasnya diselenggarakan secara virtual. Walaupun terbatas secara ruang, interaksi dan komunikasi antara guru dan murid tetap dapat berlangsung.

BDR menekankan pentingnya belajar mandiri dengan tidak hanya mengandalkan guru semata. Dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi sebagai media pembelajaran, siswa diharapkan tetap dapat mengikuti pelajaran dengan sebaiknya selama masa darurat pandemi ini.

Layaknya di dalam kelas di masa normal, para murid diabsen dulu satu per satu oleh wali kelas di setiap awal BDR. Selanjutnya, guru menyampaikan materi pelajaran lalu diikuti oleh tanya jawab dan pemberian tugas harian.

Sesuai jadwal, kegiatan PJJ daring ini tidak boleh lebih dari dua jam per harinya. Selebihnya siswa secara mandiri melakukan PJJ luring dengan mengerjakan tugas yang diberikan dan mengumpulkannya sebelum pukul 13:00 sebagai tanda berakhirnya BDR.

Sebulan berlalu, bagi Tomi BDR tidak sesantai kelihatannya. Juga tidak lebih ringan dari Pembelajaran Tatap Muka di masa normal. Dua jam menatap layar laptop selama lima hari seminggu disertai bahan pelajaran yang padat dan berat ditambah lagi tugas yang "kejar tayang", sudah lebih dari cukup membuat stres tersalurkan dengan leluasa dalam dirinya.

Mendekati pukul 13, merasa tak termotivasi untuk segera menyelesaikan tugasnya, Tomi malah teringat kembali kenangan liburan sekeluarga ke Bali yang mengesankan sesaat ia lulus SMP. Saat itu Mama dan Ayah masih begitu mesra. Kehangatan dan kasih sayang terpancar dari keduanya. Canda tawa menghiasi wajah mereka. Membayangkan masa itu membuatnya bahagia dan tersenyum sendiri tanpa ia sadari. Semua momen tersebut terekam abadi dalam foto-foto yang masih tersimpan di hp-nya.

Seketika itu juga ia tersadar dari lamunannya. Bak anak panah terlepas dari busurnya, secepat kilat ia langsung menyelesaikan tugasnya dan mengirim ke link yang sudah ditentukan. Seraya menarik napas lega setelah muncul notify terkirim, ia pun langsung ambruk di atas tempat tidurnya. 


.......
Tertera pukul 22:56 saat chat WA itu dikirim. Saat dimana Martha sudah tidur sehingga baru sempat ia balas di pagi hari sewaktu akan berangkat kerja. Pesan di WA itu berbunyi,"Dear Martha,Temui aku di restoran steamboat yang ada di seberang kantormu jam 12 siang besok Hope not bothering u. Would u be there for me, please?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun