Mohon tunggu...
Ahmad faisol Faisol
Ahmad faisol Faisol Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Selanjutnya

Tutup

Book

Memahami Psikologi PSikoanalis Teori, Praktik, Dan Aplikasinya Dalam Kehidupan sehari-hari

23 Desember 2024   12:28 Diperbarui: 23 Desember 2024   12:26 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Psikoanalisis juga memberikan wawasan penting dalam memahami perilaku siswa di sekolah. Banyak perilaku yang tampak sebagai masalah disiplin sering kali berkaitan dengan konflik internal atau pengalaman emosional yang belum terselesaikan. Menurut penelitian oleh Kagan (1994), perilaku agresif atau penarikan diri siswa dapat menjadi indikasi dari masalah yang lebih dalam, seperti kecemasan atau ketidakamanan.

Dalam konteks ini, pemahaman psikoanalitik tentang mekanisme pertahanan dapat membantu guru dan pendidik dalam mengidentifikasi penyebab perilaku siswa. Misalnya, seorang siswa yang sering berperilaku disruptif di kelas mungkin sedang berjuang dengan perasaan tidak aman di rumah. Dengan memahami latar belakang emosional ini, guru dapat mengambil pendekatan yang lebih empatik dan mendukung, daripada hanya menerapkan disiplin yang ketat (Cohen, 2006).

Contoh penerapan pemahaman ini dapat dilihat dalam program intervensi yang dirancang untuk siswa dengan perilaku bermasalah. Program-program ini sering kali melibatkan konseling dan dukungan emosional, yang bertujuan untuk membantu siswa mengatasi masalah yang mendasarinya. Sebuah studi oleh McMahon et al. (2000) menunjukkan bahwa intervensi berbasis psikoanalisis dapat mengurangi perilaku agresif dan meningkatkan keterampilan sosial siswa.

Namun, tantangan dalam memahami perilaku siswa melalui lensa psikoanalisis adalah kebutuhan untuk melibatkan orang tua dan komunitas dalam proses. Kolaborasi antara sekolah dan keluarga sangat penting untuk menciptakan dukungan yang konsisten bagi siswa. Tanpa dukungan dari lingkungan luar, perubahan perilaku yang positif mungkin sulit dicapai (Epstein, 2011).

Secara keseluruhan, pemahaman perilaku siswa melalui perspektif psikoanalisis memberikan alat yang berharga bagi pendidik untuk mendukung perkembangan sosial dan emosional siswa. Dengan pendekatan yang lebih holistik, kita dapat membantu siswa mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan mencapai potensi penuh mereka.

C. Psikoanalisis dalam Hubungan Interpersonal

1. Memahami Dinamika Hubungan

Psikoanalisis menawarkan kerangka kerja yang kuat untuk memahami dinamika hubungan interpersonal. Dalam setiap hubungan, baik itu romantis, persahabatan, atau profesional, terdapat pola yang sering kali dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan pengaruh bawah sadar. Menurut Freud (1917), banyak dari konflik yang kita alami dalam hubungan dapat ditelusuri kembali ke pengalaman awal dalam keluarga dan pengasuhan.

Salah satu konsep kunci dalam psikoanalisis adalah transferensi, di mana perasaan dan harapan yang dialami individu dalam hubungan sebelumnya dialihkan ke hubungan yang baru. Hal ini sering kali terjadi dalam hubungan terapeutik, tetapi juga bisa terlihat dalam hubungan sehari-hari. Sebuah penelitian oleh Gelso dan Hayes (2007) menunjukkan bahwa pemahaman tentang transferensi dapat membantu individu dalam mengenali pola yang berulang dalam hubungan mereka.

Contoh nyata dari aplikasi ini adalah dalam hubungan pasangan. Misalnya, seseorang yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh konflik mungkin akan membawa pola konflik tersebut ke dalam hubungan romantis mereka. Dengan memahami dinamika ini, individu dapat mulai mengubah pola negatif dan membangun hubungan yang lebih sehat (Johnson, 2008).

Namun, tantangan dalam memahami dinamika hubungan melalui lensa psikoanalisis adalah kebutuhan untuk keterbukaan dan kejujuran dalam komunikasi. Tanpa kesediaan untuk mengeksplorasi perasaan dan pengalaman yang mendalam, individu mungkin kesulitan untuk mengatasi pola yang merugikan dalam hubungan mereka (Bowlby, 1988).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun