Mohon tunggu...
Ahmad faisol Faisol
Ahmad faisol Faisol Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Selanjutnya

Tutup

Book

Memahami Psikologi PSikoanalis Teori, Praktik, Dan Aplikasinya Dalam Kehidupan sehari-hari

23 Desember 2024   12:28 Diperbarui: 23 Desember 2024   12:26 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Dengan memadukan berbagai sumber referensi ini, penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang psikoanalisis, baik dari segi teori, praktik, maupun aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara teori psikoanalisis dan praktik klinis, sehingga dapat memberikan manfaat bagi praktisi dan individu yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang diri mereka melalui lensa psikoanalisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Penggunaan dalam Terapi Individu

Psikoanalisis, yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud, merupakan pendekatan yang berfokus pada pemahaman pikiran bawah sadar dan pengaruhnya terhadap perilaku individu. Dalam konteks terapi individu, psikoanalisis digunakan untuk membantu klien memahami dan mengatasi konflik internal yang mungkin berasal dari pengalaman masa lalu. Menurut sebuah studi oleh Gabbard (2014), terapi psikoanalitik dapat meningkatkan kesadaran diri klien dan membantu mereka dalam memproses trauma yang belum terselesaikan.

Data menunjukkan bahwa terapi psikoanalitik dapat memberikan hasil yang signifikan dalam mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Sebuah meta-analisis oleh Leichsenring dan Rabung (2008) menemukan bahwa terapi psikoanalitik menunjukkan efektivitas yang setara dengan terapi kognitif-perilaku dalam pengobatan gangguan kejiwaan. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan psikoanalitik tidak hanya relevan tetapi juga efektif dalam konteks klinis.

Contoh kasus yang relevan adalah seorang klien yang mengalami kecemasan akibat trauma masa kecil. Melalui sesi psikoanalisis, klien tersebut dapat mengeksplorasi ingatan yang tertekan dan menemukan hubungan antara pengalaman masa lalu dan perilakunya saat ini. Dengan bantuan terapis, klien dapat mengembangkan strategi coping yang lebih sehat dan mengurangi gejala kecemasan yang dialaminya (Shedler, 2010).

Namun, penting untuk dicatat bahwa terapi psikoanalitik memerlukan waktu dan komitmen yang lebih besar dibandingkan dengan pendekatan terapi lainnya. Durasi terapi bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun, tergantung pada kompleksitas masalah yang dihadapi klien. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang proses ini sangat penting bagi para profesional kesehatan mental (Wallerstein, 2000).

Secara keseluruhan, penggunaan psikoanalisis dalam terapi individu menawarkan pendekatan yang mendalam untuk memahami dan mengatasi masalah psikologis. Dengan fokus pada pengalaman bawah sadar, individu dapat mencapai pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

2. Aplikasi dalam Terapi Kelompok

Psikoanalisis juga memiliki aplikasi penting dalam terapi kelompok, di mana interaksi antar anggota kelompok dapat menciptakan ruang untuk eksplorasi diri dan pemahaman interpersonal. Dalam terapi kelompok, dinamika kelompok sering kali mencerminkan pola hubungan yang ada dalam kehidupan sehari-hari individu. Menurut Yalom (1995), pengalaman berbagi dalam kelompok dapat membantu anggota untuk mengenali dan mengatasi pola perilaku yang merugikan.

Salah satu keuntungan dari terapi kelompok berbasis psikoanalisis adalah kemampuannya untuk menciptakan rasa koneksi dan dukungan di antara anggota. Sebuah studi oleh Burlingham dan Freud (1943) menunjukkan bahwa interaksi sosial dalam kelompok dapat mempercepat proses penyembuhan individu dengan memberikan perspektif baru dan umpan balik konstruktif. Hal ini sangat penting dalam konteks individu yang merasa terasing atau terisolasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun