Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Anxiety Disorder, Ketika Separuh Dirimu adalah Kecemasan

28 April 2023   21:53 Diperbarui: 30 April 2023   10:51 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyebab anxiety disorder?(iStockphoto/Tinnakorn Jorruang)

Bagi mereka yang mengalami serangan panik, kejadian tersebut bukan hanya akan muncul sekali atau dua kali melainkan akan muncul secara berulang-ulang kali. 

Serangan panik adalah salah satu jenis gangguan kecemasan yang sering dialami oleh beberapa orang, yang membuat seseorang akan menghindari situasi dan kondisi tertentu yang dinilai mengganggu kehidupannya.

Contoh dari panic attack, seperti seseorang yang menderita penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), seringkali mengalami kepanikan saat penyakitnya itu kambuh. Saat GERDnya kambuh, seseorang akan merasakan bahwa dirinya akan segera meninggal pada saat itu.

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) atau Gangguan Obsesif Kompulsif

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah suatu gangguan kesehatan mental yang pikiran seseorang untuk melakukan suatu hal secara terus-menerus atau berulang kali, meskipun suatu hal yang dilakukannya tersebut bukan atas dasar keinginan dan kebutuhannya secara pasti tapi mereka melakukan itu karena terdapat dorongan dari pikirannya yang terganggu.

Pikiran yang selalu menganggu, menggoda, dan sulit untuk dihilangkan dari diri seseorang disebut obsesi (Obsessive). Sedangkan tindakan yang dilakukan secara berulang kali untuk memenuhi pikiran dan gangguan obsesinya disebut kompulsif (Compulsive)

Sebenarnya seseorang tidak menginginkan untuk melakukan tindakan yang berulang-ulang tersebut, namun cara kompulsif ini dianggap sebagai satu-satunya cara untuk menghilangkan sementara kecemasan akibat dari gangguan pikirannya.

Contoh dari Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) seperti ketakutan seseorang jika giginya kuning yang menyebabkan seseorang akan menyikat giginya hingga beberapa waktu, bahkan hingga lebih dari tiga kali sehari. Kemudian ketakutan pada kuman, yang menyebabkan seseorang akan mencuci tangannya secara berulang-ulang kali.

Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) atau Gangguan Stres Pasca-trauma

Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan mental pada seseorang yang pernah mengalami atau berada dalam suatu persitiwa yang bersifat traumatis semasa hidupnya, dimana peristiwa tersebut membuat seseorang tersebut mengalami guncangan emosional yang menyebabkan mental dan fisiknya selal merasakan kecemasan.

Meskipun peristiwa traumatis tersebut sudah lama berakhir, namun rasa kecemasan terhadap sesuatu hal yang dianggap serupa akan menghidupkan kembali sifat traumatis yang pernah seseorang alami. Rasanya seperti mimpi buruk, ketika seseorang teringat dengan peristiwa-peristiwa yang menyebabkannya merasa sedih, marah, dan takut.

Contoh dari Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) seperti : traumanya seseorang pada bencana alam, karena di bencana alam sebelumnya seseorang tersebut telah kehilangan orang yang dia cintai. Kemudian ketakutan seseorang mengendarai sepeda motor, karena sebelumnya seseorang tersebut pernah kecelakaan saat mengendarai motor. Dan traumanya seseorang bertemu orang lain, karena seseorang tersebut pernah mendapatkan pelecehan.

Beberapa orang akan bergantung pada seberapa tingkat keparahan gangguan kecemasan yang mereka alami, serta beberapa orang mungkin akan memiliki perasaan yang sulit dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Setiap pergerakan yang seseorang lakukan, akan dinilai sebagai sebuah bentuk kekhawatiran yang bisa menimbulkan ancaman bagi diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun