"Kamu pulang sama siapa, Na? tanya Wawan
"Sendiri, kebetulan rumahku dekat dari sini" jawab Ana sambil menunjuk arah sekira rumahnya
"Yasudah, kalau begitu biar kami temani saja sampa kedepan rumahmu"Â ajak Wawan
"Wah, gak ngerepotin nih Wan?"Â sambil memasukkan gawai ke dalam tas
"Nggak kok, lagi pula kebetulan searah sama kosanku"
   Selama diperjalanan Ana lebih sering ngobrol denganku dan banyak bertanya tentang keindahan alam di kampungku. Sesekali aku bercanda untuk mengajaknya ke kampungku sekalian kukenalkan dengan orang tuaku, hehehe. Walaupun sebenarnya serius sih aku menawarinya untuk datang kekampungku hanya saja aku tidak siap dengan penolakan yang dia katakan, seandainya aku menawarkannya dengan cara yang serius.
"Nah, ini rumahku. Dekat kan dari kampus dan caf tadi"
"Iya, enak ya rumahmu pas ditengah-tengah antara kampus dan cafe"Â seru ku
"Kapan-kapan, kalian mampir ya kerumahku"
"Ok, Ana"Â jawab kami berbarengan
"Terimakasih ya sudah mau menemaniku sampai ke rumah"