Â
: Mentariku tak pernah terlahir.
(‘Maut Untuk Anakku’ dalam Di Bawah Kibaran Dosa).
Â
Begitulah, Um. Di balik hal-hal yang tampaknya indah, mapan serta mencocoki selera, biasanya selalu ada cerita pilu yang menggumpal di tepian kenangannya. Ya, seperti juga kamu dan kalian yang membaca posting ini. Iya, kamu… juga kalian.
Â
Dari saya,
Ahmad Maulana S.
Kepala Suku Genk Cinta yang Penuh Konflik Tahun 2222 SM.
-oOo-
Ikuti Event Surat-menyurat di SINI