Creng! Creng!
Ting tong ting tung ting ting ting
“Bagaimana lengan kirimu, Bay?”
“Alhamdulillah telah kembali normal, Na, walau untuk beberapa gerakan masih belum leluasa.”
Kembali keduanya menabuh alat musik masing-masing. Kali ini mereka memainkan “Belum Ada Judul” nya Iwan Fals, sebagai kenangan karena di alam nyata, lagu tersebut pernah menemani penulisnya bekpeker menuju kota kecil yang menyempil di pelosok desa, demi penyelenggaraan pernikahan mereka berdua, yang dilantunkan penuh perasaan oleh pengamen bus antar provinsi.
pernah kita… sama-sama susah
terperangkap di dingin malam
terjerumus… dalam lubang jalanan
di gilas kaki sang waktu yang sombong
terjerat mimpi yang indah… lelap
pernah kita… sama-sama rasakan
panasnya mentari hanguskan hati
sampai saat… kita nyaris tak percaya
bahwa roda nasib memang berputar
sahabat masih ingatkah… kau
sementara… hari terus berganti
engkau pergi… dengan dendam membara…
di hati…
cukup lama… aku jalan sendiri
tanpa teman… yang sanggup mengerti
hingga saat… kita jumpa hari ini
tajamnya matamu tikam jiwaku
kau tampar… bangkitkan aku
sobat…