Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dunia Fiksi yang Aneh

5 Oktober 2015   03:18 Diperbarui: 5 Oktober 2015   03:18 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali Christian Kelvin, Dinda Pertiwi serta seluruh anggota partai FC takjub. Sebab bukan hanya kemampuan silat leluhur ini saja yang mumpuni, melainkan juga wejangannya yang amat pas dengan selera analogi berfiksi, walau memang terasa agak janggal membayangkan jari-jemari bertingkah seperti manusia. Tapi mungkin itulah dunia fiksi, yang selalu menemukan celah untuk memberikan yang terbaik yang dimiliki semasing fiksianers, dengan atau tanpa logika.

Masih dengan kekaguman yang dalam, Christian Kelvin mengajak Desol untuk mengopi bareng di ruang kuil.

“Paspamci…!” Perintah Christian Kelvin.

“Siappp…!!!” seru beberapa pengawal kegiatan Partai FC, yang rerata berbadan kekar tapi tak sungkan menjerit saat melihat kecoak melipir.

“Bawa tandu emas untuk menggotong Kokoh, dan seduh kopi salju terbaik yang kita petik dari Gunung Taysan kemarin…!”

“Tidak perlu, Pin…” tolak Desol tegas. “Aku  tidak seperti pengarang cersil usil ini yang gila kopi. Dan seorang pemimpin yang baik bukanlah minta dilayani, melainkan justru pelayan bagi yang dipimpin. Begitu juga kedudukan kita sebagai Ciangbunjin Partai FC, harus bisa ngemong seluruh anggota dan memacu semangat mereka, bukannya malah sibuk sendiri bersaing serta ingin selalu menjadi Yang Terbaik di Komunitas Partai…!!! Lagi pula masih ada beberapa hal yang harus kita kerjakan.”

“Kau ingat tebing tepi danau yang berada dekat Lembah Patah Hati?”

Christian Kelvin mengangguk.

“Kita ke sana sekarang, karena aku masih tersinggung atas penamaan pengarangnya terhadap tebing tersebut. Masak berani-beraninya dia memberi nama tebing itu dengan ‘Tebing Jomblo Berjoget’, disangkanya kita-kita yang lagi single ini topeng monyet, apa?” geram Desol.

“Dan kau Dinda Pertiwi, tolong jaga Partai FC ini selama kami pergi. Koordinir semua penjaga gawang Partai FC untuk segera men-download satu-persatu karya peserta event [KC] segera. Khawatir ada yang curang merubah isi seperti event ‘Aku Punya Impian’ yang lalu…!” Perintah Desol.

“Baik Kokoh, Dinda terima perintah,” tabik Dinda Pertiwi. “Bagaimana kriteria calon juaranya, Kokoh? Apakah harus berdasarkan karya yang diganjar HL oleh admin K? Atau jumlah vote dan atau komen terbanyak, tak peduli isi komennya hanya sekedar manstaf atau menarik loh atau salam fiksi, yang terlihat jelas hanya sekedar basa-basi demi mengejar setoran untuk masuk ke kanal NT berdasarkan balas budi sesama kompasianers? ”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun