Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Cinta dalam Secangkir Hujan

2 Oktober 2015   11:39 Diperbarui: 2 Oktober 2015   11:39 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kikik kecil melompat dari mulutmu melihat takjubku. Sayangnya kikik yang tak bertahan lama, yang kembali bermimikri menuju kesedihan yang sedia kala.

Hujan seringkali membingungkanku, Bay.” Ucapmu sambil memutar-mutar cangkir kopi, sebelum akhirnya menyesap dengan gerakan yang amat perlahan.

“Barangkali aku memang tak akan pernah bisa untuk memahami hujan, karena yang kutahu, aku teramat merindukan hujan.”

“Tapi pilihan hujanmu selalu keliru, Rin.”

“Aku tak tahu, Bay. Aku menikmati hujan yang kini.”

“Bukankah usianya terpaut jauh denganmu, Rin? Juga status sosial dan pekerjaannya?”

“Pernahkah kau dengar cinta peduli dengan rupa atau raga, Bay? Atau usia… juga kasta?”

Aku terdiam. Cinta memang umumnya tak memiliki logika, selain logika cinta itu sendiri.

“Aku tahu kecurigaanmu yang menganggapnya sekedar memanfaatkan uang dan posisiku. Dan aku amat berterima kasih atas kepedulianmu, sejak kita masih sekolah dulu.”

Sekilas kulihat ada binar yang berkelebat di mata Rin saat melafadzkan kalimat terakhir tersebut. Binar yang selalu ragu kutafsir lebih selain tulus persahabatan. Walau jika boleh jujur, aku merindukan binar itu sejak dulu. Binar yang kerap terpancar saat menghabiskan waktu bersamaku.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun