Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Cinta dalam Secangkir Hujan

2 Oktober 2015   11:39 Diperbarui: 2 Oktober 2015   11:39 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali kusesap kopi, sebelum mengetik pesan super singkat: Ya.

Malamnya, sepasang cangkir kopi menemani cengkerama kami. Hanya kopi. Tanpa penganan kecil apapun. Juga tanpa gadged serta benda elektronik lainnya.

Tadinya kupikir akan lebih harmonis jika kutambah sebatang lilin di meja sebagai penerang. Hanya saja ingatan akan pesan terakhirnya yang muram, memaksaku menepis khayal manis nan romantis yang menyelinap di angan barusan.

“Mengapa interaksi kita melulu diwarnai hujan, Bay?” tanyamu, mencoba untuk melucu.

“Karena ini memang musim hujan,” sahutku getas, enggan mendramatisir suasana.

“Sejak kapan musim menjadi begitu teratur,” senyummu.

“Sejak kau selalu mengundangnya melalui percakapan tentang hujan” getirku.

Kau terdiam. Menghela nafas.

“Kopimu agak masam,” lanjutmu usai diam yang agak redam.

“Kabarnya memang seperti itu rasa kopi asli dari perkebunan,” aku mengulang jawaban si pemberi kopi, yang bahkan hingga detik ini tak pernah mampu kupercayai kebenarannya.

“Oh, ya? Kupikir itu bukanlah jawaban yang baik, Bay, karena dari petualangan kopiku selama ini, rasa masam biasa terjadi karena ini dan ini, seperti pada kopi ini dan ini, sementara untuk kopi ini dan ini justru ini dan ini lalu begini…” celotehmu riuh mengagetkanku, karena tak menyangka pengalaman kopimu jauh melebihi pengetahuanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun