Sebuah pertanyaan yang anehnya tak pernah saya kemukakan pada Mulan. Pun saat berkali-kali Mulan datang untuk menolong ini dan itu yang saya minta. Sebuah pertanyaan, yang saya tahu tak akan pernah mendapatkan jawaban. Karena seringkali jawaban memang tak pernah mampu untuk menjawab. Seperti pertanyaan yang selalu saja melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru yang lainnya, yang sama pelik dan rumitnya dengan hidup itu sendiri.
Â
setelah pertarungan yang panjang
sebuah layar kututup lagi
Â
Dan gerimis malam ini, kembali menyisakan hanya sepi...
(‘Belenggu Angan’ dalam Di Bawah Kibaran Dosa)
Â
#
Pesan moral dalam cerita ini adalah, tak peduli siapapun kita serta apapun latar belakang keluarga, sosial, keuangan serta pendidikan yang kita miliki, jangan pernah berhenti untuk bermimpi dan terus berusaha meraihnya.
Makna keberuntungan yang selalu saya temui dalam setiap kesempatan hidup di dunia yang penuh bayang-bayang ini, hanyalah sekedar BERTEMUNYA ‘kesiapan’ yang terus kita asah dan kumpulkan dari setiap setiap ajang pelatihan termahal yang pernah diberikan hidup kepada kita, dengan ‘kesempatan’. Sementara bakat dan pendidikan, tak lebih… hanya sekedar kumpulan kegigihan menaklukkan hidup yang memang acapkali terkesan amat tak adil. Tentu saja setelah sebelumnya kita terlebih dahulu menaklukkan diri sendiri.