Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebutuhan akan Uang Membuat Saya Meninggalkan Jabatan Terhormat

12 Juli 2015   02:37 Diperbarui: 12 Juli 2015   02:37 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah pertanyaan yang anehnya tak pernah saya kemukakan pada Mulan. Pun saat berkali-kali Mulan datang untuk menolong ini dan itu yang saya minta. Sebuah pertanyaan, yang saya tahu tak akan pernah mendapatkan jawaban. Karena seringkali jawaban memang tak pernah mampu untuk menjawab. Seperti pertanyaan yang selalu saja melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru yang lainnya, yang sama pelik dan rumitnya dengan hidup itu sendiri.

 

setelah pertarungan yang panjang

sebuah layar kututup lagi

 

Dan gerimis malam ini, kembali menyisakan hanya sepi...

(‘Belenggu Angan’ dalam Di Bawah Kibaran Dosa)

 

#

Pesan moral dalam cerita ini adalah, tak peduli siapapun kita serta apapun latar belakang keluarga, sosial, keuangan serta pendidikan yang kita miliki, jangan pernah berhenti untuk bermimpi dan terus berusaha meraihnya.

Makna keberuntungan yang selalu saya temui dalam setiap kesempatan hidup di dunia yang penuh bayang-bayang ini,  hanyalah sekedar BERTEMUNYA ‘kesiapan’ yang terus kita asah dan kumpulkan dari setiap setiap ajang pelatihan termahal yang pernah diberikan hidup kepada kita, dengan ‘kesempatan’. Sementara bakat dan pendidikan, tak lebih… hanya sekedar kumpulan kegigihan menaklukkan hidup yang memang acapkali terkesan amat tak adil. Tentu saja setelah sebelumnya kita terlebih dahulu menaklukkan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun