Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Belenggu Angan

3 Juli 2015   23:41 Diperbarui: 3 Juli 2015   23:41 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Cukupkah hanya dengan itu…?” lelaki itu bertanya lagi. “Sudah em…”

“Bersabarlah…!” tukasnya dengan pelan, teduh.

“Apakah ini teguran dari –Nya? Tapi…”

“Sudahlah…” Reda menukas lagi. “Bertawakallah, perbanyaklah istighfar…!”

***

Gerimis malam ini kembali meninggalkan hanya sepi. Meluruh satu demi satu membawa uap-uap kesunyian yang beku. Seperti malam-malam sebelumnya, selama empat puluh delapan purnama lebih, sebagian dari mereka terdampar lagi. Pada atap rumah, juga pada daun dan rerantingan pohon. Lalu setelah bergeliat-geliat sebentar dan berbagi kebisuan, mereka kembali luruh dan menyelusup serta-merta ke dalam bumi. Mengendap bersama jutaan tetes lainnya, yang juga membawa kesunyian.

Dan pada gerimis kali inipun lelaki itu kembali menunggui malam. Wajahnya masih terlihat resah. Begitu juga tatapannya. Berkali-kali ia menghembuskan nafas dengan keras.

“Alangkah cepatnya waktu berlalu,” lelaki itu bergumam sendiri. Sekali lagi ia hembuskan nafasnya keras-keras.

“Kita telah salah langkah, Kak…” suara perempuan itu terdengar sendu.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya.

“Maafkan aku tak hendak memperpanjang semua. Biar waktu yang menjawab… bila memang kita berjodoh,” suara perempuan itu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun