Contoh Spesifik
Salah satu contoh spesifik dari teks Plato yang menggambarkan konsep Arete adalah dalam "Republik," Buku IV, di mana Socrates, tokoh utama dalam dialog, menjelaskan konsep keadilan dalam jiwa. Ia menggambarkan bagaimana jiwa yang adil adalah jiwa di mana setiap bagian menjalankan tugasnya sendiri dan tidak mencampuri urusan bagian lain:
"Keadilan dalam diri seseorang, sepertinya, adalah suatu keadaan di mana ketiga bagian dari jiwa menjalankan fungsi mereka dengan baik dan tidak mencampuri urusan bagian lain. Orang yang adil adalah orang yang hidup dalam harmoni internal, di mana rasional mengendalikan emosional dan keinginan sesuai dengan kebijaksanaan."
Contoh lainnya adalah dalam Buku II, di mana Plato menggambarkan sistem pendidikan untuk penjaga (guardian) yang dirancang untuk mengembangkan kebajikan dan keunggulan pada individu sejak usia dini, dengan fokus pada pelatihan moral, intelektual, dan fisik.
Dengan demikian, dalam pandangan Plato, Arete adalah kebajikan yang dicapai melalui harmoni dalam jiwa dan pendidikan yang tepat, yang memungkinkan individu untuk mencapai potensi tertinggi mereka dan hidup secara adil dan baik.
Arete dalam Pemikiran Aristoteles
Definisi dalam Konteks Aristoteles
Aristoteles mendefinisikan Arete dalam "Nicomachean Ethics" sebagai kebajikan atau keunggulan yang terkait erat dengan fungsi manusia. Baginya, Arete adalah kualitas yang membuat sesuatu menjadi baik dan memungkinkan seseorang untuk menjalankan fungsinya dengan sangat baik. Aristoteles mengidentifikasi dua jenis kebajikan utama: kebajikan moral (ethike arete) dan kebajikan intelektual (dianoetike arete). Kebajikan moral berkaitan dengan karakter dan tindakan, sementara kebajikan intelektual berkaitan dengan pikiran dan pengetahuan.
Hubungan dengan Eudaimonia
Aristoteles mengaitkan Arete dengan eudaimonia, atau kebahagiaan sejati. Menurutnya, kebahagiaan adalah tujuan akhir manusia, dan itu dicapai melalui kehidupan yang dijalani dengan kebajikan dan aktivitas yang sesuai dengan kebajikan tersebut. Eudaimonia bukan sekadar perasaan bahagia, tetapi keadaan berkelanjutan dari kesejahteraan yang dicapai melalui kehidupan yang bermakna dan berlandaskan kebajikan.