Mohon tunggu...
Ahmad Afandi
Ahmad Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Masih Belajar Menulis (Kembali) !!

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Merebut Desa: Bagian 3

29 September 2024   16:10 Diperbarui: 29 September 2024   16:13 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sebuah desa (Pexels.com/Natasha Lois)

Namun, Dimas lebih berfokus pada tiga pria yang menyerang si wanita. Baju hitam legam dan udeng hitam dengan motif abu melingkari kepala. Ia langsung menyadari bahwa tiga orang tersebut tidak lain adalah Bandit Hutan Larangan.

Ternyata, mereka tidak banyak berubah. Dimas tidak tahu pasti seberapa kejamnya para bandit ini sekarang. Baju yang mereka kenakan tidak ada bedanya dengan yang mereka pakai saat menyerbu desanya.

Si wanita semakin cepat memutar-mutar toyanya. Tubuhnya meliuk-liuk menghindari tusukan parang. Rambutnya yang terkuncir berkibaran seperti ekor kuda.

Tiga melawan satu, tentulah ini tidak seimbang. Semakin lama si wanita terdesak mundur. Serangan tiga bandit semakin menggila. Dimas sudah tidak dapat menonton lebih lama lagi. Ia harus campur tangan dalam urusan ini.

Ia tutup muka dengan udeng coklat. Merapikan rambut panjangnya agar tidak mengganggu penglihatan. Lalu, ia pakai kembali capingnya.

Mulutnya komat-kamit merapal mantra. Ia alirkan tenaga dalam ke telapak tangan serta gosok-gosokan keduanya.

Seketika, ia lentingkan tubuh laksana anak panah. Melesat kencang ke depan. Saat melayang di udara, ia segera antamkan kedua tangannya secara bergantian. Kanan lalu kiri. Lancarkan dua pukulan jarak jauh.

Dua bungkal angin panas dan keras menderu dengan kencang. Dentuman keras kemudian terdengar yang diikuti hembusan angin. Tiga orang bandit tadi mental berpencar, sementara si wanita muda sedikit surut ke belakang.

Dimas senang pukulan tersebut mampu membuyarkan keroyokan tadi tanpa melukai si wanita muda. Perhitungannya tepat ketika memilih kedua sisi terluar dari tiga bandit tadi.

Begitu mendarat, Dimas terkejut. Ternyata, masih ada dua  bandit lagi di jurusan lain. Mereka melawan dua orang pria dengan baju yang sama seperti si wanita muda.

Oh, main keroyok rupanya. Dimas mulai berpikir mungkin para bandit ini sengaja untuk lipat gandakan kekuatan menghadapi si wanita muda. Mungkin mereka ini memiliki ilmu yang rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun