Mohon tunggu...
Ahmad Afandi
Ahmad Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Masih Belajar Menulis (Kembali) !!

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Merebut Desa | Bagian 2

8 September 2024   16:00 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:01 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sebuah desa (Pexels.com/Natasha Lois)

***

Dalam kegelapan, Dimas merasakan suatu kehangatan yang familier. Kehangatan yang membawanya pada kenangan akan kehidupan lama.

Cahaya merekah saat matanya terbuka. Sebuah rumah joglo kayu mulai nampak. Perlahan diangkat pula tubuhnya dari pembaringan, lalu duduk beralaskan rumput halus dan empuk bagai tumpukan kapas.

Matanya mulai menerawang sekeliling. Pekarangan dengan pohon hijau dan semak kecil. Rumah joglo kayu berubah keemasan karena terpapar sinar matahari di ufuk timur. 

Semua ini dikenalinya. Inilah rumah sebelum prahara dengan para bandit. Desiran pohon tertiup angin membawa pula masa indah di Banyuates. Desa yang mungkin tidak akan bisa ditinggalinya lagi.

Tiupan angin semakin kuat. Daun-daun mulai beterbangan lepas dari dahan. Meliuk tajam ke bawah dengan cepat lalu bergulung-gulung. Sebuah angin puyuh kecil terbentuk di tengah pekarangan. 

Pusaran angin mulai meninggi. Debu dan daun yang turut serta terbawa angin mulai tergulung dan memadat satu sama lain. Pusaran semakin cepat dan warnanya semakin gelap. 

Bus!

Angin mulai berhenti secara tiba-tiba. Saat itulah, Dimas terkejut melihat dua sosok yang muncul di bekas pusaran angin.

"Ayah! Ibu!" kata Dimas. Ia tidak percaya atas apa yang dilihatnya.

Kedua sosok ini tersenyum manis padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun