Mohon tunggu...
Ahmad Wijaya
Ahmad Wijaya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo

Pengamat dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Saat Politik Bertransformasi Menjadi Reality Show, antara Hiburan vs Subtansi

18 Januari 2024   23:02 Diperbarui: 19 Januari 2024   17:30 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penetapan Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024. (Foto:KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM))

Dalam menghadapi fenomena politik yang semakin mirip reality show, kritik satir muncul sebagai bentuk resistensi dan refleksi masyarakat. 

Kartun politik, meme, dan satire menjadi sarana untuk mengomentari keadaan politik dengan cara yang menghibur namun menyentil. 

Satir memberikan celah untuk melihat kembali apakah politik yang bertransformasi ini benar-benar sesuai dengan harapan dan nilai-nilai masyarakat.

Implikasi terhadap Kualitas Kepemimpinan

Akhirnya, perubahan ini tidak hanya berdampak pada pemahaman masyarakat, tetapi juga pada kualitas kepemimpinan yang dihasilkan. 

Apakah pemimpin yang dipilih mampu memenuhi ekspektasi dan tuntutan masyarakat, ataukah mereka hanya mahir dalam pertunjukan dan pencitraan? Kualitas kebijakan dan kemampuan mengelola negara menjadi taruhan besar dalam reality show politik ini.

Saat politik bertransformasi menjadi reality show, kita perlu bertanya pada diri sendiri sejauh mana kita ingin terlibat dalam pertunjukan ini. Apakah kita lebih memilih pemimpin yang mampu memberikan hiburan sementara atau yang memiliki substansi dan visi yang nyata? 

Dalam memilih, mari lebih cermat dan kritis, sehingga politik tidak hanya menjadi pertunjukan semata, tetapi juga panggung untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun