Gimik-gimik tersebut bukan hanya mencuri perhatian, tetapi juga menciptakan citra dan identitas yang melekat pada kandidat.
Ontentifikasi vs. Kesenangan Belaka
Dalam era politik reality show, pertanyaan kritis muncul seputar ontentifikasi, yakni sejauh mana kandidat mampu memberikan konten yang substansial.Â
Apakah setiap pidato dan tindakan hanya sebatas hiburan belaka, ataukah terdapat kebijakan konkret dan visi mendalam di baliknya? Kesempurnaan tampilan dan kemahiran berbicara menjadi kriteria utama, mengorbankan esensi kebijakan yang mungkin lebih penting.
Dampak Terhadap Pemahaman Politik Masyarakat
Berubahnya politik menjadi reality show tidak hanya menciptakan hiburan semata, tetapi juga dapat merubah pemahaman masyarakat terhadap politik.Â
Pemilih cenderung lebih terpaku pada citra dan penampilan, mengabaikan substansi dan kebijakan yang seharusnya menjadi landasan memilih pemimpin. Transformasi ini meruncing pada perilaku memilih berdasarkan popularitas, bukan kualitas kepemimpinan.
Pentingnya Pendidikan Politik yang Berkualitas
Dalam menghadapi realitas politik ini, pentingnya pendidikan politik yang berkualitas menjadi semakin nyata.Â
Masyarakat perlu dilengkapi dengan pengetahuan yang memadai untuk menyaring informasi dan memahami pentingnya melihat di balik layar politik reality show. Kritik yang konstruktif dan analisis mendalam perlu ditekankan dalam upaya membentuk pemilih yang cerdas.
Kritik Satir sebagai Cermin Masyarakat