1. Sekarang aku menggubah, / mengarang puisi bahasa Sunda. / Inti yang jadi cerita, / pada masa perang Cina, / di Karawang Tanjungpura. / Residen yang tersebut, / bernama Tuan Saliyara.
2. (yang) tempat tinggalnya di loji, / di daerah Purwakarta. / Adapun yang jadi bupati, / Dipati Suryawinata, / mantan Bupati Bogor. / Patihnya Raden Tumenggung, / bernama Sastranagara.
3. Purwakarta belum lama (ada), / waktu sedang merintisi. / Di loji Tuan Residen, / belum lengkap semuanya. / Beberapa bangunan, / (masih) sedang ditata (dan) dikerjakan, / yang rusak diperbaiki.
4. Di dalam belum teratur. / Wujud rumah-rumahnya, / belum kokoh semua, / hanya penjara sudah siap, / kantor dan gudang-gudang. / Selain itu sedang ditata, / dikerjakan dirapikan.
5. Tempat tinggal jaksa patih, / semua sedang diperbaiki, / memindah-mindahkan (sehingga) tak berkebun, / dari daerah Wanayasa, / pindah ke Purwakarta. / Di Wanayasa yang menetap. / Tuan Kelinyet tak pindah. .........
(3)
16. Alkisah bulan Haji, / Rayagung tanggal sembilan, / Hijrah Nabi ceritanya, / pada masa itu, / sedang rusuh di Purwakarta, / empat puluh tujuh Hijrah, / tahun Dal musim ketiga.
17. Siang hari pukul satu, / Kangjeng Bupati sedang shalat, / semua ikut berjamaah, / setiap yang ada di sana. / Ketika sedang mengucapkan salam, / melihat haji sedang duduk, / di sebelah kanan yang shalat. .........
 II.   Pupuh Durma (6)
36. Bahwa sekarang sedang rusak di Purwakarta, / dirampok sepanjang malam, / oleh Cina perusuh. / Semua bangunan, / dibakar habis, / di dalam kota, / Purwakarta sunyi sepi. .........
(10)