1. Keadilan Tidak Mengabaikan Ketidakadilan Historis
Nozick tidak mengklaim bahwa ketimpangan ekstrem antara individu-individu kaya, seperti Senator John Kerry atau mantan Ketua Parlemen Nancy Pelosi, dan individu-individu yang hidup dalam kemiskinan tidak menjadi masalah. Sebaliknya, ia mengakui bahwa ketidakadilan historis dapat menciptakan kebutuhan untuk melakukan redistribusi kekayaan. Dalam hal ini, ia menerima bahwa langkah-langkah redistributif dapat menjadi respons yang adil terhadap ketidakadilan yang telah terjadi di masa lalu.
2. Respons yang Adil terhadap Ketidakadilan Masa Lalu
Nozick berpendapat bahwa untuk mengatasi ketidakadilan yang diakibatkan oleh sejarah pencurian, perbudakan, dan eksploitasi, masyarakat mungkin perlu mengambil langkah-langkah tertentu untuk mendistribusikan kembali kekayaan atau menyediakan layanan kesejahteraan. Ini adalah cara untuk mengakui dan memperbaiki ketidakadilan yang dialami oleh kelompok-kelompok yang terdampak.
3. Masyarakat yang Adil dan Pengadilan Pidana
Nozick menekankan bahwa masyarakat yang benar-benar adil tidak akan melibatkan praktik-praktik yang dianggap tidak adil, seperti penjara atau sistem hukuman pidana. Namun, meskipun pengadilan pidana bisa dilihat sebagai sesuatu yang tidak ideal dalam masyarakat yang adil, ia mengakui bahwa kita tetap memerlukan mekanisme tersebut untuk menangani pelanggaran hak individu dan untuk merespons ketidakadilan yang ada. Dalam konteks ini, pengadilan pidana dianggap sebagai respons terhadap kondisi sosial yang tidak sempurna.
4. Pentingnya Konteks Sosial
Penting untuk memahami bahwa pandangan Nozick mengenai keadilan tidak terpisah dari konteks sosial di mana individu-individu hidup. Dalam masyarakat yang penuh dengan ketidakadilan historis, langkah-langkah redistributif mungkin menjadi bagian dari proses pemulihan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Nozick menekankan prinsip-prinsip keadilan hak dan proses akuisisi yang sah, ia tidak mengabaikan tanggung jawab sosial untuk mengatasi ketidakadilan yang ada.
Dengan demikian, Nozick tidak sekadar mengizinkan ketimpangan; ia mengakui bahwa respons yang adil terhadap ketidakadilan masa lalu dapat mencakup redistribusi kekayaan atau penyediaan layanan kesejahteraan. Dalam pandangannya, meskipun masyarakat yang ideal tidak akan memerlukan pengadilan pidana, tetap saja, dalam konteks dunia nyata, institusi tersebut diperlukan untuk menanggapi pelanggaran hak dan memperbaiki ketidakadilan. Ini menunjukkan bahwa teori Nozick, meskipun sangat mendukung hak individu, juga mempertimbangkan konteks sosial dan sejarah yang mempengaruhi keadilan distributif.
Nozick mengkritik teori-teori berpola tentang keadilan distributif dengan menyoroti ketegangan yang ada antara kebebasan individu dan pola distribusi yang diusulkan. Berikut adalah penjelasan mengenai argumennya:
1. Teori Berpola vs. Kebebasan Individu