Akibatnya, mengonsumsi kafein di sore atau malam hari dapat mengganggu proses tidur. Ini bisa menyebabkan kesulitan untuk tertidur, tidur yang tidak nyenyak, dan frekuensi bangun yang lebih tinggi di malam hari. Tidur yang terganggu dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan di siang hari, penurunan konsentrasi, dan peningkatan risiko gangguan tidur kronis.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu konsumsi kafein, terutama bagi individu yang sensitif terhadapnya atau yang memiliki masalah tidur. Menghindari kafein beberapa jam sebelum waktu tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
7. KecemasanÂ
Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat memicu kecemasan dan perasaan gelisah pada beberapa individu, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap kafein atau yang mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sangat besar. Kafein adalah stimulan yang bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan produksi neurotransmitter seperti dopamin dan norepinefrin yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi. Namun, efek stimulan ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan kecemasan. Berikut adalah beberapa cara kafein dapat memicu kecemasan dan gelisah:
a. Peningkatan Aktivitas Saraf
 Kafein merangsang sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Efek fisik ini bisa disalahartikan sebagai gejala kecemasan, menyebabkan individu merasa lebih gelisah atau cemas.
b. Kadar Hormon Stres
Kafein dapat memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin. Hormon ini meningkatkan respons "fight or flight" dalam tubuh, yang dapat menyebabkan perasaan gelisah, jantung berdebar, dan ketegangan otot.
c. Gangguan Tidur
Kafein yang dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan gangguan tidur. Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat memperburuk perasaan cemas dan gelisah.
d. Toleransi dan Efek Jangka Panjang