Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Kopi Susu Lebih Memicu Asam Lambung Dibanding Kopi Hitam? Ini Faktanya!

19 Oktober 2024   11:52 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:58 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/azizrozaqi 

Akibatnya, mengonsumsi kafein di sore atau malam hari dapat mengganggu proses tidur. Ini bisa menyebabkan kesulitan untuk tertidur, tidur yang tidak nyenyak, dan frekuensi bangun yang lebih tinggi di malam hari. Tidur yang terganggu dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan di siang hari, penurunan konsentrasi, dan peningkatan risiko gangguan tidur kronis.

Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu konsumsi kafein, terutama bagi individu yang sensitif terhadapnya atau yang memiliki masalah tidur. Menghindari kafein beberapa jam sebelum waktu tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

7. Kecemasan 

Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat memicu kecemasan dan perasaan gelisah pada beberapa individu, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap kafein atau yang mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sangat besar. Kafein adalah stimulan yang bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan produksi neurotransmitter seperti dopamin dan norepinefrin yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan energi. Namun, efek stimulan ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan kecemasan. Berikut adalah beberapa cara kafein dapat memicu kecemasan dan gelisah:

a. Peningkatan Aktivitas Saraf

 Kafein merangsang sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Efek fisik ini bisa disalahartikan sebagai gejala kecemasan, menyebabkan individu merasa lebih gelisah atau cemas.

b. Kadar Hormon Stres

Kafein dapat memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin. Hormon ini meningkatkan respons "fight or flight" dalam tubuh, yang dapat menyebabkan perasaan gelisah, jantung berdebar, dan ketegangan otot.

c. Gangguan Tidur

Kafein yang dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan gangguan tidur. Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat memperburuk perasaan cemas dan gelisah.

d. Toleransi dan Efek Jangka Panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun