Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Antrum: Menguak Kutukan Film Dokumenter Paling Mengerikan di Dunia

12 Oktober 2024   14:54 Diperbarui: 12 Oktober 2024   15:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/poshmark 

Antrum: The Deadliest Film Ever Made adalah film horor eksperimental Kanada yang dirilis pada tahun 2018, ditulis dan disutradarai oleh David Amito dan Michael Laicini. Film ini unik karena menggabungkan dua elemen yang berbeda: narasi dalam bentuk film dokumenter palsu (mockumentary) dan film horor fiksi.

Bagian pertama dari film ini adalah pembuka dokumenter palsu yang mengklaim bahwa Antrum, film yang dirilis pada tahun 1979, adalah film terkutuk. Dokumenter ini menyajikan berbagai kisah tentang kutukan mengerikan yang konon menimpa siapa saja yang menontonnya, termasuk berbagai insiden kecelakaan, kematian mendadak, dan kejadian misterius. Diceritakan bahwa Antrum telah dianggap hilang selama bertahun-tahun, hingga sebuah salinan yang telah dimodifikasi oleh pihak ketiga yang tidak diketahui muncul kembali.

Setelah narasi dokumenter, penonton kemudian diperlihatkan bagian utama film, yaitu Antrum itu sendiri. Film ini menampilkan kisah dua anak yang melakukan perjalanan ke hutan untuk menggali lubang menuju neraka, dengan harapan bisa menyelamatkan jiwa anjing mereka yang sudah mati. Film ini disajikan dengan gaya khas film horor tahun 1970-an, lengkap dengan tone yang suram dan visual yang mengganggu.

Secara keseluruhan, Antrum menciptakan suasana yang sangat gelap dan misterius dengan menggabungkan elemen horor psikologis dan mitos film terkutuk. Film ini berhasil menciptakan rasa takut dengan eksploitasi legenda urban yang membuat penonton merasa seolah-olah mereka sedang terlibat dalam sebuah pengalaman terlarang.

Antrum dikembangkan oleh David Amito dan Michael Laicini setelah mereka berkolaborasi pada proyek terpisah. Saat curah pendapat mengenai skenario-skenario yang mungkin bisa mereka masukkan ke dalam sebuah film, mereka terinspirasi oleh ide tentang bagaimana rasanya menonton sebuah film yang "terkutuk." Konsep ini akhirnya menjadi dasar utama bagi Antrum, yang kemudian berkembang menjadi film horor dengan elemen cerita tentang film yang membawa malapetaka bagi siapa saja yang menontonnya. Amito dan Laicini percaya bahwa gagasan tentang film terkutuk ini dapat menciptakan pengalaman horor yang mendalam dan berbeda.

Untuk membangun aspek okultisme dalam film tersebut, Amito dan Laicini melakukan penelitian mendalam. Mereka mempelajari berbagai penggambaran setan dan iblis dalam sejarah dan budaya dari berbagai sumber. Hal ini memberikan fondasi bagi elemen visual dan narasi film yang berhubungan dengan dunia gaib dan kegelapan. Inspirasi lain datang dari film pendek berjudul Dining Room or There is Nothing karya David B. Earle, yang pernah ditonton oleh Laicini saat ia bersekolah di sekolah film. Film pendek tersebut memiliki gaya yang suram dan menakutkan, yang kemudian mempengaruhi suasana visual dan tone Antrum.

Dalam proses casting, aktris Amerika Nicole Tompkins dipilih untuk memerankan tokoh utama, Oralee, sementara aktor cilik Rowan Smyth memerankan adik laki-lakinya, Nathan. Interaksi antara kedua karakter ini menjadi inti dari kisah Antrum, saat mereka berdua melakukan perjalanan ke hutan untuk menggali lubang menuju neraka.

Proses fotografi utama untuk Antrum berlangsung selama satu bulan di California Selatan. Dengan waktu yang cukup singkat untuk produksi, Amito dan Laicini berhasil menciptakan film dengan nuansa horor yang mengerikan, memanfaatkan lokasi yang gelap dan atmosfer yang menekan.

Antrum pertama kali ditayangkan di Brooklyn Horror Film Festival pada 14 Oktober 2018, menandai debutnya dalam dunia film horor. Setelah penayangan perdananya, film ini turut diputar di berbagai festival film lainnya, di mana Antrum berhasil menarik perhatian dan dinominasikan untuk beberapa penghargaan. Keunikan konsepnya, yang menggabungkan elemen mockumentary dengan cerita tentang film terkutuk, membuatnya menonjol di kalangan penonton festival horor.

Hak distribusi untuk Antrum di Amerika Utara kemudian diperoleh oleh Uncork'd Entertainment, sebuah perusahaan distribusi yang sering menangani film-film independen. Pada musim gugur tahun 2019, Uncork'd Entertainment merilis film tersebut melalui platform Video-on-Demand (VoD) dan layanan streaming, sehingga film ini dapat diakses oleh penonton yang lebih luas. Perpindahan ke layanan VoD memungkinkan Antrum untuk menjangkau penikmat horor di seluruh dunia, yang penasaran dengan reputasinya sebagai "film paling mematikan yang pernah dibuat."

Secara umum, Antrum menerima ulasan positif dari para kritikus, terutama untuk atmosfernya yang mencekam, akting yang solid dari para pemeran, serta kreativitas dalam konsep ceritanya. Atmosfer yang suram dan rasa ketidaknyamanan yang terbangun perlahan menjadi aspek yang paling sering dipuji. Nicole Tompkins dan Rowan Smyth sebagai pemeran utama juga mendapatkan apresiasi atas kemampuan mereka menghidupkan karakter yang terjebak dalam situasi mengerikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun