Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kerajaan Nepo-Nepotisme

6 Oktober 2024   14:24 Diperbarui: 6 Oktober 2024   14:28 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Keuangan: "Mungkin anak cucunya yang masih dalam kandungan akan ditunjuk sebagai gubernur."

Penasaran dengan acara itu, mereka pun memutuskan untuk menghadiri pengumuman tersebut. Di alun-alun istana, rakyat berkumpul dengan harap-harap cemas. Raja Nepo berdiri di podium, tersenyum lebar.

Raja Nepo: "Rakyatku yang tercinta! Hari ini, aku akan memperkenalkan kepala penasihat baru kerajaan, yang telah kupilih dengan hati-hati, tanpa melihat hubungan darah."

Kerumunan terkejut. Semua orang saling berbisik.

Menteri Pembangunan: "Tidak mungkin. Raja Nepo mau mengakhiri tradisi nepotismenya?"

Raja Nepo melanjutkan, "Izinkan aku memperkenalkan penasihatku yang baru... Nenekku!"

Seluruh alun-alun terdiam sejenak, lalu terdengar gumaman kecewa dari rakyat. Mantan menteri saling pandang sambil menahan tawa.

Menteri Keuangan: "Yah, setidaknya bukan kucingnya."

Tapi yang lebih mengejutkan lagi, nenek Raja Nepo ternyata seorang perempuan tua yang bijaksana dan langsung memberikan nasihat yang masuk akal. Dia berkata kepada Raja Nepo, "Cucuku, cukup sudah menunjuk keluarga. Lihatlah pasar! Rakyat lebih percaya kepada mantan menteri daripada para sepupu-sepupumu."

Raja Nepo yang selama ini hanya memikirkan nepotisme, tampak terkejut. "Tapi, Nek... mereka semua keluargaku..."

Neneknya menggelengkan kepala. "Ingatlah, cucuku. Keluarga adalah penting, tapi kompetensi dan keahlian itu tak ternilai. Kalau kamu terus begitu, kau bisa jadi raja tanpa rakyat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun