Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari Arafah: Momen Puncak Haji dan Pengampunan Dosa

16 Juni 2024   06:49 Diperbarui: 16 Juni 2024   06:53 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/alviesamase 

Hari Arafah adalah hari kesembilan dalam bulan Zulhijah dalam kalender Islam, yang memiliki makna penting dalam praktik ibadah haji. Pada hari ini, umat Islam yang sedang menjalani ibadah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, salah satu rukun haji yang penting.

Arafah sendiri adalah nama gunung di dekat Mekah, tempat Nabi Muhammad memberikan khutbah penting dalam perjalanan terakhirnya. Khutbah ini dikenal sebagai Khutbah Wada' (Khutbah Perpisahan), di mana Nabi menyampaikan pesan-pesan agama yang fundamental kepada umat Islam.

Bagi jemaah haji, waktu wukuf dimulai dari terbenamnya matahari pada tanggal 9 Zulhijah (waktu zhuhur) hingga terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah. Wukuf ini merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa, bertawaf, dan mengingat Allah dengan penuh khusyuk.

Bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji, disunahkan untuk melakukan Puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Puasa ini memiliki keutamaan besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa selama dua tahun: satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang.

Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan puasa pada hari Arafah dalam Islam, karena di dalamnya terkandung ampunan dosa-dosa dan kesempatan untuk mendapatkan pahala besar dari Allah SWT.

Baca juga: Malam Nisfu Sya

Secara keseluruhan, Hari Arafah adalah hari yang memuliakan umat Islam yang berhaji, dengan wukuf di Arafah sebagai salah satu puncak ibadah haji yang menunjukkan kesatuan umat Muslim dalam menyembah Allah SWT. Bagi umat Islam yang tidak berhaji, melaksanakan puasa pada hari ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan ampunan dan pahala yang besar.

Penamaan

Kata "Arafah" dalam kamus terjemahan berarti "mengetahui". Penamaan Arafah untuk gunung tersebut memiliki beberapa alasan yang mendalam dan bersejarah dalam tradisi Islam. Berikut penjelasan lengkap dan mendetail mengenai alasan-alasan tersebut:

1. Tempat Berkumpulnya Manusia untuk Saling Mengenal (Ta'aruf)

Gunung Arafah dikenal sebagai tempat di mana manusia berkumpul dalam jumlah besar selama ibadah haji. Dalam momen ini, para jamaah dari berbagai penjuru dunia saling bertemu dan mengenal satu sama lain. Proses pertemuan dan interaksi ini dikenal sebagai "ta'aruf", yang secara harfiah berarti "saling mengenal". Oleh karena itu, nama Arafah dikaitkan dengan aktivitas mengenal satu sama lain yang terjadi di tempat ini.

2. Pertemuan Nabi Adam dan Hawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun