Saat musim semi tiba di Kampus Universitas Bunga Mawar, suasana kampus menjadi semakin cerah dan bersemangat. Bunga-bunga mekar dengan indah, dan aroma segar memenuhi udara. Bagi Melody dan Adrian, musim ini juga membawa perubahan yang mendebarkan dalam hubungan mereka.
Hari ini, mereka duduk di taman kampus yang penuh dengan bunga-bunga yang berwarna-warni. Melody memetik satu mawar merah yang indah dan menatapnya dengan penuh kekaguman.
"Mawar merah adalah simbol cinta yang mendalam, bukan?" kata Melody sambil tersenyum kepada Adrian.
Adrian mengangguk sambil menatap Melody dengan lembut. "Ya, mawar merah melambangkan kasih sayang yang tulus dan tak terbatas."
Mereka terdiam sejenak, tersesat dalam tatapan satu sama lain. Perasaan yang tumbuh di antara mereka semakin sulit untuk diabaikan, dan mereka berdua tahu bahwa mereka berada pada titik yang penting dalam hubungan mereka.
"Adrian," kata Melody dengan lembut, "aku ingin tahu bagaimana perasaanmu tentang kita. Apakah kamu merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan?"
Adrian menatap Melody dengan penuh kasih sayang. "Melody, aku merasa seperti aku telah menemukan seseorang yang istimewa dalam hidupku. Kamu membuat hari-haraku lebih cerah, dan aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu."
Mata Melody berbinar-binar saat dia mendengar kata-kata Adrian. "Aku juga merasa hal yang sama, Adrian. Kamu adalah orang yang istimewa bagiku, dan aku tidak ingin kehilanganmu."
Tanpa ragu, mereka saling mendekatkan diri dan mencium satu sama lain dengan penuh cinta dan kasih sayang. Di antara bunga-bunga yang berbunga-bunga, mereka merayakan cinta pertama mereka yang tak terlupakan.
Di Kampus Universitas Bunga Mawar, di antara kelopak-kelopak mawar yang indah, terjalinlah cinta yang tumbuh dari pertemanan yang kuat, menciptakan kisah cinta yang akan mereka kenang sepanjang masa.
Bab 5: Mawar-Mawar yang Abadi