Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Mawar di Kampus: Kisah Cinta Pertama yang Tak Terlupakan

8 Juni 2024   10:51 Diperbarui: 8 Juni 2024   10:56 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/tatevkarapetyan7 

Hari ini, mereka berdua duduk di tepi danau kecil yang tersembunyi di sudut kampus. Air danau tenang, mencerminkan warna langit biru yang cerah. Melody memandang ke arah horizon, merenungkan segala sesuatu yang telah mereka lalui bersama.

"Sudahkah kamu memikirkan apa yang ingin kamu lakukan setelah lulus, Melody?" tanya Adrian, memecah keheningan.

Melody menggeleng, masih terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. "Aku belum yakin," katanya kemudian. "Ada begitu banyak pilihan, dan aku masih mencoba mencari tahu di mana sebenarnya aku ingin pergi."

Adrian mengangguk, memahami perasaannya. "Aku juga merasa sama. Tapi aku yakin apa pun yang kamu pilih, kamu akan sukses. Kamu memiliki bakat dan semangat yang luar biasa."

Melody tersenyum, terharu oleh kata-kata Adrian. "Terima kasih, Adrian. Kamu selalu percaya padaku, bahkan ketika aku tidak yakin pada diriku sendiri."

Adrian tersenyum hangat. "Karena aku tahu bahwa kamu adalah orang yang luar biasa, Melody. Kamu memiliki potensi yang tidak terbatas, dan aku akan selalu mendukungmu."

Mereka saling memandang dengan mata penuh arti, dan di antara mereka, ada getaran yang tak terungkapkan, sesuatu yang lebih dari sekadar pertemanan biasa.

Tiba-tiba, Adrian berdiri dan menawarkan tangannya kepada Melody. "Ayo, mari kita berjalan-jalan sebentar sebelum matahari terbenam. Kita tidak boleh melewatkan momen indah seperti ini."

Melody tersenyum dan menerima tawaran Adrian. Mereka berjalan-jalan di sepanjang tepi danau, menikmati keindahan alam dan kebersamaan mereka.

Di antara sorot matahari senja dan gemerlap air danau, terjalinlah ikatan yang semakin dekat di antara Melody dan Adrian. Dan di kampus yang penuh keajaiban ini, mungkin saja cinta pertama yang tak terlupakan akan bersemi di antara mereka.

Bab 4: Rasa yang Tumbuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun