Berjalan-jalan di dasar laut dengan kedalaman kisaran lima-meteran, apa menariknya?Â
Bagi wisatawan, permainan sea walker terpotret dengan latar cerita-cerita seru dan mengasyikkan. Hal ini yang mendorong kami ingin mencobanya.
Setelah melewati serangkaian adaptasi dengan perubahan suhu air, perubahan arus laut, perubahan tekanan udara, dan faktor psikis kecil, akhirnya kami bisa merasakan kegembiraan berwisata di dasar laut tersebut.
Pengalaman Masuk ke Dasar Laut
Ketika kita masuk ke dasar laut, semuanya hening, dan muncul perasaan sendirian. Kode isyarat-tangan yang belum terpahami dengan baik terasa canggung saat digunakan untuk berkomunikasi.Â
Secara ragawi, hidup kita tergantung dari oksigen yang disuplai melalui selang oleh mesin generator.
Keadaan psikis tersebut bisa memicu kepanikan. Apalagi jika terjadi gangguan, meskipun kecil. Setidaknya, inilah yang pernah saya alami.
Awalnya saya memantapkan diri untuk menuruni tangga di kapal dan masuk ke laut. Petugas memasangkan helm sea walker di kepala saya.Â
Helm kedap air ini cukup berat menekan pundak. Dengan percaya diri, saya menapaki satu per satu anak tangga yang mengarah ke dasar laut.
Sebenarnya di kedalaman sekitar tiga meter, saya merasakan telinga seperti tertusuk. Sayangnya, saya mengabaikan gejala ini. Sambil mencoba menahan sakit telinga, saya tetap menenggelamkan diri.
Ketika sakit telinga telah mencapai ambang batas, saat itu kepanikan melanda dan saya berusaha balik berenang ke permukaan laut. Namun diver pemandu melarang saya untuk naik.
Dengan kode isyarat-tangan, ia meminta saya memasukkan tangan kanan melalui bagian bawah-depan ke dalam helm.Â
‘Bahasa’ ini mungkin bisa saya mengerti dengan cepat seandainya dalam kondisi tenang. Namun karena begitu paniknya, sempat terjadi blank.
Sambil menahan sakit telinga, kami berdebat isyarat hingga akhirnya saya bisa memahami maksud diver pemandu tersebut.
Setelah tangan berhasil masuk, diver pemandu meminta saya untuk memencet hidung sambil menghembuskan nafas. Terdengar suara kecil ‘deg’ dari kedua telinga dan ajaib telinga saya tidak sakit lagi. Dari kami berempat, sayalah yang paling bontot memahami teknik ini.
Pentingnya Menyimak Briefing Petugas
Bagi wisatawan yang ingin mencoba permainan sea walker, briefing yang disampaikan petugas di darat sebaiknya diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Biasanya informasi awal briefing berhubungan dengan kode isyarat-tangan bawah air, antara lain kode mengatasi sakit di bagian telinga, kode berjalan, kode berkumpul, kode turun tangga ke dasar laut, kode naik tangga ke permukaan laut, kode yang menginformasikan anda dalam keadaan baik-baik saja, dan kode sedang dalam keadaan tidak baik. Â
Ketika petugas menyimulasikan kode-kode isyarat tersebut untuk berkomunikasi, sea walker pemula wajib mengikuti praktik simulasinya. Tujuannya agar tidak mengalami kecanggungan saat menggunakannya di dasar laut yang hening.
Ketika kita sedang tidak baik-baik saja di dalam air, respons perasaan tidak nyaman dapat memicu kepanikan. Sangat mungkin saat itu, daya-ingat kita lebih terkonsentrasi pada penyelamatan diri daripada mengingat arti kode-kode penyelaman.
Syarat mutlak mengantisipasi kepanikan adalah mempercayai diver pemandu yang bertugas mengatur kita saat bermain. Salah satu wujudnya adalah membangun kesepahaman berkomunikasi. Sea walker pemula jangan kesusu untuk masuk ke laut sebelum cukup menguasai kode isyarat-tangan.
Mematuhi Arahan Diver Pemandu
Terkait dengan karakteristik laut, sea walker pemula akan menghadapi tantangan gelombang permukaan dan arus di bawah permukaan.
Saat gelombang laut relatif tenang, kita akan mudah untuk turun ke dasar laut melalui tangga. Jika gelombang tiba-tiba membesar di jam giliran kita bermain, kapal base-camp akan mengalami gocangan.Â
Tangga turun yang melekat di kapal pasti akan terpengaruh-bergoyang. Bagi yang tidak terbiasa, aktivitas turun ke dasar laut akan terasa goyang-goyang mendebarkan.
Tapi jangan khawatir karena ada diver-diver handal yang siap menyelamatkan kita bila kecemplung.
Selain itu, pengaruh tekanan hidrostatik air laut di kedalaman lima meter akan meningkatkan tekanan 1,5 kali dari nilai tekanan yang diterima tubuh kita saat berada di permukaan laut. Nilai tersebut belum termasuk tambahan tekanan udara yang ditiupkan secara khusus ke dalam helm.
Jika kita turun ke dasar atau naik ke permukaan laut dengan tergesa-gesa, tubuh akan menerima perubahan tekanan yang mendadak.
Dampaknya sudah dijelaskan di awal, di mana telinga kita sesaat akan berdenging, sakit seperti tertusuk. Walau kita berhasil mengatasinya, saat kembali ke darat ada kemungkinan pendengaran kita terganggu, alias budeg.Â
Pertolongan sederhananya adalah dengan mengunyah permen karet atau berusaha menguap berkali-kali sampai gangguan pendengaran pulih. Jika terjadi kondisi extraordinary, sebaiknya segera konsultasi ke dokter THT.
Nah, setelah kita merasa nyaman di dasar laut, sebaiknya waspada dengan kondisi arus laut. Jangan kemlinthi untuk segera mengeksplorasi ‘daerah’ yang Anda pijak.
Jika arus sedang kuat, air laut menjadi sedikit keruh dan membatasi pandangan. Bisa jadi kita pun akan terseret dan akhirnya terpisah dari kelompok. Dengan pandangan terbatas, kita yang awam dengan laut, pasti mengalami kesulitan untuk balik ke kelompok.
Untungnya pihak pengelola telah mengantisipasi wisatawan yang demikian. Biasanya para diver pemandu sudah membuat pagar tali yang membatasi daerah penjelajahan.
Satu kelompok sea walker akan didampingi oleh dua diver pemandu. Satu penyelam mengarahkan kita untuk berada di jalur tali dan nantinya mengundang ikan-ikan untuk datang dengan menggunakan roti-roti.Â
Penyelam kedua bertugas untuk keperluan rescue sekaligus menjadi juru kamera yang mendokumentasikan aktivitas anda.
Berinteraksi dengan Ikan dan Terumbu Karang dengan Wajar
Selain sensasi berjalan di dasar laut, sea walker pemula bisa berinteraksi langsung dengan ikan-ikan laut.Â
Kita dapat memberi makan ikan dengan roti-roti yang sudah dipersiapkan diver pemandu. Saat roti-roti dibuka, rombongan ikan segera kemruyuk-menyerbu.
Syukur-syukur bila di tempat kita bermain, pengelola juga menanam karang-karang hidup. Kita bisa menambah pose keren di dasar laut.
Ikan-ikan terlihat jinak. Ditambah dengan keberadaan karang-karang hidup, sangat mungkin bagi kita untuk memegangnya. Tapi itu sebuah pilihan, menangkap, memegang, atau tidak.
Mengingat tujuan Anda adalah berpetualang, bukan sedang menjadi nelayan, sebaiknya ikan-ikan ini dibiarkan saja menari-nari mengitari tubuh Anda. Sementara kita asyikkan diri bersama sahabat atau keluarga, menikmati dan mensyukuri anugerah Tuhan.
Akhir Cerita
Permainan air sea walker berlangsung sekitar 15-20 menit di dasar laut. Bagi saya, pengalaman tersebut menjadi jawaban terhadap rasa penasaran yang selama ini hanya melihat aktivitas sea walker lewat foto atau tayangan video.
Namun pengalaman ini juga berbuntut sedikit ketidaknyamanan pada telinga setelah kembali ke darat. Ada suara ‘kresek’ saat menoleh atau menguap. Syukurlah gangguan tersebut hanya berlangsung tidak lebih dua hari dan tidak perlu penanganan serius dari dokter.
Dibanding dengan aktivitas snorkeling atau diving, permainan sea walker tidak membutuhkan dasar-dasar keterampilan berenang. Wisatawan hanya perlu mengikuti arahan para petugas saat di darat. Wisatawan hanya perlu mematuhi instruksi diver pemandu saat bersiap masuk ke air dan saat berada di dasar laut.
Jika aturan-aturan petugas dan diver pemandu dilaksanakan, kegembiraan dan keasyikan bermain sea walker pasti akan meluap-luap menjawab rasa keingintahuan kita.
Bandung, 17 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H