Syarat mutlak mengantisipasi kepanikan adalah mempercayai diver pemandu yang bertugas mengatur kita saat bermain. Salah satu wujudnya adalah membangun kesepahaman berkomunikasi. Sea walker pemula jangan kesusu untuk masuk ke laut sebelum cukup menguasai kode isyarat-tangan.
Mematuhi Arahan Diver Pemandu
Terkait dengan karakteristik laut, sea walker pemula akan menghadapi tantangan gelombang permukaan dan arus di bawah permukaan.
Saat gelombang laut relatif tenang, kita akan mudah untuk turun ke dasar laut melalui tangga. Jika gelombang tiba-tiba membesar di jam giliran kita bermain, kapal base-camp akan mengalami gocangan.Â
Tangga turun yang melekat di kapal pasti akan terpengaruh-bergoyang. Bagi yang tidak terbiasa, aktivitas turun ke dasar laut akan terasa goyang-goyang mendebarkan.
Tapi jangan khawatir karena ada diver-diver handal yang siap menyelamatkan kita bila kecemplung.
Selain itu, pengaruh tekanan hidrostatik air laut di kedalaman lima meter akan meningkatkan tekanan 1,5 kali dari nilai tekanan yang diterima tubuh kita saat berada di permukaan laut. Nilai tersebut belum termasuk tambahan tekanan udara yang ditiupkan secara khusus ke dalam helm.
Jika kita turun ke dasar atau naik ke permukaan laut dengan tergesa-gesa, tubuh akan menerima perubahan tekanan yang mendadak.
Dampaknya sudah dijelaskan di awal, di mana telinga kita sesaat akan berdenging, sakit seperti tertusuk. Walau kita berhasil mengatasinya, saat kembali ke darat ada kemungkinan pendengaran kita terganggu, alias budeg.Â
Pertolongan sederhananya adalah dengan mengunyah permen karet atau berusaha menguap berkali-kali sampai gangguan pendengaran pulih. Jika terjadi kondisi extraordinary, sebaiknya segera konsultasi ke dokter THT.
Nah, setelah kita merasa nyaman di dasar laut, sebaiknya waspada dengan kondisi arus laut. Jangan kemlinthi untuk segera mengeksplorasi ‘daerah’ yang Anda pijak.