Citra bahagia tidaknya keluarga juga bisa terpublikasi ke tetangga sekitar melalui mereka.
Kesimpulannya, sebaiknya kita berhati-hati saat berbicara, bertindak, atau menampilkan gaya hidup keseharian saat ART ada di tengah keluarga, apalagi kalau mereka berstatus menginap.
Selektif dalam mempekerjakan mereka adalah sebuah keharusan. Ulasan tentang hal tersebut pasti sudah banyak dirambu-rambukan berdasarkan pengalaman banyak keluarga.
Sekedar memberikan catatan, keberanian mengangkat seorang asisten rumah tangga sebaiknya diimbangi dengan niatan untuk mempertahankan kesetiaannya, menghargai pengorbanannya dan memberikan kesejahteraan sesuai ukuran kemampuan dan kemauan kita masin- masing.
Cara pandang dan ukuran kesempurnaan kerja tentu berbeda antara kita sebagai yang menuntut dengan mereka yang melakukannya. Kadang kita perlu memperlebar batas toleransi, atau meminjam istilah istri, "Merem sajalah Pah". Â
Jika tidak berkenan dengan segala resikonya, ya D I Y sajalah. Alternatif lain, gunakan aplikasi layanan dalam jejaring. Di sana ada beragam jasa kerumahtanggaan yang siap membantu.Â
Ada makanan jadi yang siap diantar, jasa laundry dan setrika rapih, jasa membersihkan rumah dan halaman, bahkan jasa mengasuh anak atau merawat eyang. Kita hanya perlu mengkonversikan semuanya ke rupiah dengan kalkulasi yang benar.
(Merem (bahasa Jawa)= memejamkan mata)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H