Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kisah M. Sholeh, Aktivis'98 yang Menang Gugatan Sistem Pemilu di Mahkamah Konstitusi

21 Juli 2023   21:58 Diperbarui: 21 Juli 2023   22:02 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M. Sholeh di kantornya. foto: mainmain.id

Sholeh pernah menceritakan betapa dia kaget berada di Penjara Kalisosok. Bayangannya, penjara Kalisosok itu menyeramkan, angker. Ternyata dia salah setelah menjalani hidup sebagai warga binaan di sana.

Cerita M. Sholeh kepada para wartawan, di Kalisosok dia ditempatkan di blok E yang merupakan blok isolasi. Satu kamar di blok itu hanya diisi satu orang. Di blok tersebut biasa diisi para tahanan politik.

Di Kalisosok, kata Sholeh, para narapidana bebas berkeliaran dari blok satu ke blok yang lain.

Tentu ada batas waktu kapan harus masuk sel lagi. Di sana, dia bersama narapidana lain bisa berolahraga bersama, nonton TV, baca buku, dan lainnya.

Selain menggeluti profesi sebagai pengacara. M. Sholeh juga berhasrat masuk panggung kekuasaan. Ingin mencecap riuhnya suasana politik.

Dia sempat mencalonkan sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra, dan bakal calon wali kota (bacawali) dari jalur independen, tapi belum berhasil.

Suatu hari, saya pernah bertemu M. Sholeh di kantornya, di sebuah ruko di Jalan Genteng Muhammadiyah, Surabaya. Di sana, saya ketemu Budiman Sujatmiko, Adi Sutarwijono (kini ketua DPRD Surabaya), dan Jagad Hari Suseno.

Nama terakhir adalah anak Ir Sutjipto Soedjono (kini sudah almarhum), tokoh PDIP, pernah menjabat Wakil Ketua MPR RI, tokoh kepercayaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Di kantor M. Sholeh kami berdiskusi banyak hal sembari makan rujak cingur Genteng yang legendaris. Satu di antaranya soal rencana penerbitan buku biografi Ir Sutjipto.

M. Sholeh saat menjadi bacawali Surabaya jalur independen. foto: surabaya.tribunnews.com/yusron naufal putra 
M. Sholeh saat menjadi bacawali Surabaya jalur independen. foto: surabaya.tribunnews.com/yusron naufal putra 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun