Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berkunjung ke Rumah Abu Han, dari Cerita Kejayaan sampai Bakar Uang

21 Januari 2023   23:43 Diperbarui: 22 Januari 2023   23:41 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi bakar uang untuk menghormati leluhur. foto: dok/pri 

Pun saya juga sering lewat di depan Rumah Abu Han. Karena lokasinya sering menjadi jalur yang saya lewati. Rumah saya di Jalan Simolawang, hanya sekitar 3 km dari Rumah Abu Han.

Harian Radar Surabaya, di mana saya pernah 15 tahun bekerja di sana, sekarang menempati bangunan tua di Kembang Jepun. Jaraknya hanya seratus meter dari Rumah Abu Han.

Ruang utama Rumah Abu Han. foto: dok/pri
Ruang utama Rumah Abu Han. foto: dok/pri

***

Saya tentu gembira sekaligus mengiyakan ajakan Nanang Purwono. Dia seorang jurnalis senior, sekarang menjadi ketua Begandring Soerabaya. Pascapensiun dari salah satu TV swasta di Jawa Timur, Nanang aktif sebagai pegiat sejarah. Dia gigih melakukan penelusuran dan penelitian sejarah dan budaya. 

Kedatangan kami ke Rumah Abu Han masih berkaitan dengan Imlek 2023. Di mana Begandring Soerabaia bakal mengadakan kegiatan Surabaya Urban Track (Subtrack), program jelajah sejarah, Minggu (22/1/203) pagi.

Program ini diadakan sejak 2019. Sudah banyak kalangan mengkuti kegiatan ini. Bukan hanya dari Surabaya, tapi luar daerah bahkan dari luar negeri. Beberapa komunitas disabilitas juga pernah mengikuti jalan-jalan sejarah ini.

Di awal 2023 ini, kawasan Pecinan menjadi tema Subtrack. Dalam kegiatan ini, pesertanya akan diajak menyisir dan menguak jejak Tionghoa peranakan di Surabaya. Di mana salah satu objek yang dikunjungi adalah Rumah Abu Han.

Saya juga ingin mengeksplor Rumah Abu Han itu. Karena tidak semua orang bisa seenaknya berkunjung ke rumah tersebut. Untuk masuk Rumah Abu Han harus mengantongi izin dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKOP) Kota Surabaya.

"Kita tunggu di sini dulu. Pak Robert Han bersama keluarganya masih sembayang," kata Nanang saat bertemu saya di ruang depan Rumah Abu Han.

Tak lama, seorang cowok tinggi bertubuh subur keluar. "Silakan masuk," katanya ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun