***
Herrie Setyawan karib disapa "Jose". Ada cerita tersendiri di balik sebutan dia. Bambang Nurdiansyah (kini melatih Rans Cilegon FC) jadi "biang keladinya".Â
"Mas Bambang yang kasih nama itu. Katanya saya ini mirip tokoh George, musuh James Bond. Badannya tinggi besar," tutur Herrie, lalu tersenyum.
Dari sebutan "George" akhirnya menjadi  "Jose". Hingga teman-temannya pun gampang terbiasa memanggil pria kelahiran Makassar, 8 Maret 1969 itu dengan sebutan  Herrie "Jose" Setyawan.
Herrie mencintai sepak bola sejak usia dini. Sejak SD, dia sudah sering ikut pertandingan sepak bola. Kecintaannya dengan sepak bola makin terasah manakala dia duduk di bangku SMA.
Masa itu, Heri memilih SMA Muhammadiyah Cirebon. Karena di SMA Muhammadiyah dia bisa leluasa menempuh studi sekaligus menyalurkan bakatnya bermain sepak bola.
Ketrampilan Herrie bermain sepak bola makin moncer. Â Ketika itu, dia sering sering ikut pertandingan tarkam. "Ya, dapat duit. Lumayan. Buat nambah uang jajan," ungkapnya.
Herrie menuturkan, semasa SMA orang tuanya tak bisa memberi uang saku lebih. Bahkan untuk ongkos naik angkot saja sering kekurangan. Herrie sering pulang jalan dari sekolah ke rumah. Â
"Kalau berangkat sekolah saya bawa kaus dan celana pendek untuk ganti. Itu saya pakai kalau pulang sekolah. Saya lari dari sekolah sampai ke rumah. Jaraknya lumayan jauh," aku Herrie.
Selama karirnya sebagai pemain, Herrie pernah memperkuat klub-klub ternama. Umur 18 tahun, Herrie masuk klub Bandung Raya yang berkiprah di Kompetisi Galatama tahun 1987.