Lihan lalu mengingatkan jika setelah niat kuat dan ikhlas belum cukup. Tubuh pun harus dibersihkan. Dijauhkan dari najis atau hadas kecil dan hadas besar.
Bersuci pun memiliki makna filosofis yang sangat mendalam. Dia lantas mengutip Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin. Menyebut empat tingkatan bersuci.
Menyucikan yang dzahir dari segala hadas, kotoran, dan benda yang menjijikkan. Menyucikan anggota badan dari segala perbuatan jahat dan dosa, beber dia.
Tingkatan berikutnya, sebut Lihan, menyucikan hati dari segala pekerti yang tercela dan sifat-sifat rendah yang terkutuk. Dan menyucikan sirr atau batin dari sesuatu selain Allah Ta'ala.Â
Malam terus beranjak. Lihan sukses menahan jamaah tak beranjak. Termasuk diriku. Pikiranku mengawang. Tubuhku berasa ringan. Seisi ruangan berasa senyap. Suara Lihan masih tergiang.
Aku terpekur dalam gundah. Melewati gerimis yang menghajar bumi. Perlahan, desir suara angin serasa mendekat. Membekap kedua kelopak mataku yang makin berat. (agus wahyudi) Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H