Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisah Bos Soto Madura Wawan yang Dulu Disebut Bocah Bodoh

2 Januari 2020   20:20 Diperbarui: 2 Januari 2020   22:28 4552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawan Sugianto alias Wawan Soto. foto:arya wiraraja

Soto Madura Wawan kini sudah merambah mal-mal terkemuka di Surabaya, Jakarta, bahkan luar negeri.  Ketika bertemu saya tahun 2000, Wawan memiliki di 24 gerai.  Kini sudah tembus 114 gerai.   

Wawan mengaku "risih" jika ditanya kiat sukses mengelola bisnis. Dia selalu  bilang, bisnis ini belum apa-apa. Wawan hanya berpikir kalau bisnis butuh kepercayaan. Butuh pelayanan yang baik. Seperti halnya dia yang menerapkan standar kebersihan, kenyamanan, dan rasa. Tempat makan yang sedap dan bersih akan selalu dikangeni konsumen.

Begitu pun soal rasa, Wawan mengaku banyak gerai soto yang lezat. Namun, ia mengakui kalau soto racikannya menggunakan bumbu lebih tajam. Bawang putih dan jahenya lebih berasa. Yang penting lagi, sampai sekarang, Wawan mengaku tak pernah pakai bumbu penyedap.

Selain itu, ia selalu memakai bahan makanan yang fresh. Artinya, semua yang tidak terpakai harus habis hari itu juga. Nasi, misalnya, tiap hari harus ganti dan panas.

Suatu ketika, Wawan dikomplain Dahlan Iskan (Eks Menneg BUMN dan bos Jawa Pos Group). Ketika itu Dahlan mengajak makan teman-temannya di  gerai Soto Madura Wawan JX International Surabaya. Dahlan kecewa karena teh yang disajikan rasanya asam dan anyir.

Lantaran sudah kenal lama, Dahlan langsung menelepon Wawan. Dahlan beberkan keluhannya. Wawan menyampaikan permohonan maaf. Beberapa bulan kemudian, Wawan membeli pabrik teh di Ngawi. Dan semua teh di gerai Soto Madura Wawan menjadi terstandardisasi.

Begitu pula dengan penyediaan bebek dan distribusinya. Menjalankan usaha Bebek Harissa, Wawan menyiapkan peternakan di beberapa daerah di Jawa Timur. Di antaranya di Tulungagung, Trenggalek, dan Kediri. Karena itu, selain jual bebek yang sudah dimasak, ia juga menjual bebek yang masih mentah.

Wawan memang bukan sedang bermimpi memiliki aset miliaran dari bisnisnya. Kegigihan dan daya juang menekuni bisnis kuliner telah menolong ratusan orang hingga punya pekerjaan. Dia juga menjadi representasi pengusaha pribumi yang ulet, tangguh, dan tidak menikmati bisnis turunan. (agus wahyudi) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun