Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisah Bos Soto Madura Wawan yang Dulu Disebut Bocah Bodoh

2 Januari 2020   20:20 Diperbarui: 2 Januari 2020   22:28 4552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawan Sugianto alias Wawan Soto. foto:arya wiraraja

Wawan lantas membuka gerai di Jalan Mayjen Sungkono 20, Surabaya. Soal brand-nya dia tak mau repot. Cukup menyebut Soto Madura Wawan. Kendati dia bukan orang Madura.

Sampai sekarang, Wawan masih ingat, Soto Madura Wawan dibuka pada tanggal delapan, bulan delapan, tahun sembilan belas delapan delapan (8/8/1988). Wawan tidak mengerti dan tidak pernah mau menafsirkan makna angka delapan itu. Keramat atau tidak. Tapi yang jelas, dalam menjalankan bisnis, ia yakin ada campur tangan Sang Khalik. Bahwa setiap usaha keras dan pantang menyerah pasti ada hasilnya.

***

"Saya lagi hobil keliling bandara. Seneng saja," begitu ucap Wawan Sugianto.

"Keliling bandara?"

Eh, ternyata saya baru ngeh kalau Soto Madura Wawan ada di beberapa bandara di Indonesia. Wawan kerap mengunjungi  dan melihat perkembangannya . Wawan men-franchise-kan dua brand miliknya.  Yakni, Soto Madura Wawan harganya Rp 400 juta. Satu lagi, Bebek Goreng Harissa yang di-franchise-kan Rp 700 juta.

Wawan mengaku kuwalahan memenuhi permintaan franchise. "Kalau ditotal sih ada 114 gerai di seluruh Indonesia. Saya buka juga buka gerai Arab Saudi. Tapi yang laris bukan soto, tapi nasi bebek goreng dan nasi goreng, hehe..." 

Bandara juga jadi insiprasi Wawan. Karena di sana bisa menjual makanan dan minuman dengan harga relatif mahal dan laku. Menurut Wawan, jual makanan di Indonesia itu tak bisa ditakar oleh harga. Jual mahal bisa, jual murah juga bisa.

Itu sebabnya, Wawan tak khawatir bila ditanya berapa rate harga yang masuk akal untuk menjual makanan di Indonesia. Jual berapa saja Inshaa Allah laku. Mereka bisa makan di tempat yang menjual makanan murah, di pinggir jalan atau PKL. Namun sebaliknya, mereka juga tak segan makan di tempat mahal ketika harus menjamu keluarga dan kolega.

"Mungkin ada semacam "kewajiban" jika kita harus bisa menjamu tamu dengan baik."

Pengalaman Wawan, gerai-gerai Soto Madura Wawan atau Bebek Goreng Harissa di foodcourt tetap oke. Sementara saya jual premium dengan fasilitas AC dan tempat duduk nyaman, juga laris manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun