Mohon tunggu...
Agus Tulastyo
Agus Tulastyo Mohon Tunggu... lainnya -

Praktisi periklanan, Pengamat media, Peneliti. "All Truth passes thru three stages: First, it is ridiculed. Second, it is violently opposed. Third, it is accepted as self-evident." - Arthur Schopenhauer; German Philosopher

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Badai Pengungsi” Senjata menaklukan Elit Uni Eropa? Analisis, dan yang Harus Anda Tahu

28 September 2015   14:02 Diperbarui: 28 September 2015   15:06 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan; Seluruh drama yang terjadi di Uni Eropa, utamanya “Badai Pengungsi”, merupakan sebuah Mekaninisme Kehidupan Sosial terintegrasi dan terencana dengan tingkat kecanggihan dan kompleksitas sangat tinggi, biasa disebut dengan “Social Engineering”. Social Engineering melibatkan semua unsur kehidupan Politik, Ekonomi, Social-Budaya, Pertahanan dan Keamanan (POLEKSOSBUD-HANKAM). Unsur masyarakat yang terkait: Korporasi (Bankir/Bankster, Globalist, Global Bankster, Global Corp.), Media Massa/Sosial, NGO, dan Organisasi Global (UN, WTO, dll), sampai ke organisasi Grass-root (Komunitas, Akademia, dan Aktivis).

Tidak ada seorangpun yang dapat menghentikan terjadinya pengusian. Hanya ada Satu jalan menghentikannya: “Berhenti mendukung Peperangan, saat bersamaan Bumi Hanguskan Korupsi dan Pelakunya”. Artinya berhenti mendukung/memilih para Koruptor dan “War Monger” Protagonist, untuk menduduki jabatan di pemerintahan dan menjadi pembunuh jutaan umat manusia di seluruh dunia. Bagi para Aktivis, Media Massa dan jurnalis, seharusnya dibenak kalian utamanya adalah unsur Kemanusiaan bukan unsur Korporasi, karena setiap aksi yang kalian lakukan akan berdampak pada anak cucu harapan Bangsa dan Negeri Pertiwi dimasa depan.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun