Mohon tunggu...
Agus Tulastyo
Agus Tulastyo Mohon Tunggu... lainnya -

Praktisi periklanan, Pengamat media, Peneliti. "All Truth passes thru three stages: First, it is ridiculed. Second, it is violently opposed. Third, it is accepted as self-evident." - Arthur Schopenhauer; German Philosopher

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Badai Pengungsi” Senjata menaklukan Elit Uni Eropa? Analisis, dan yang Harus Anda Tahu

28 September 2015   14:02 Diperbarui: 28 September 2015   15:06 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta “Badai Pengungsi” di Uni Eropa”; Daily Mail mengangkat Headline yang berseberangan dengan MSM dan menyatakan dengan lantang, “Figur Pengungsi yang dipublikasikan/diekspos dan krisis pengungsi yang terjadi diakibatkan peperangan (Syria) adalah sebuah “KEBOHONGAN”; Fakta, 4 dari 5 pengungsi bukan dari Syria.”  Kurang dari 20% pengungsi berasal dari Syria, selebihnya 80% dari mana? Yang cukup mengherankan dan mengundang tanya, usia pengungsi pria berumur antara 18 - 34 tahun mendominasi hingga 75%. Jadi jelas inti masalah bukan peperangan, tetapi pengungsi dijadikan “Alat Peperangan”; Refugee is a Weapon. Untuk menekan Elit dan Politisi Uni Eropa. ISIS juga mengklaim menyelundupkan aggotanya.

Ketiga; Perang Informasi “Badai Pengungsi” dan Pretext Menggempur Syria;

Sejauh yang kita tahu, berbagai hal memilukan tentang krisis pengungsi di Uni Eropa, akibat dari peperangan yang terjadi di Syria. Tetapi kita tidak pernah mendapatkan informasi apa yang sebenarnya terjadi dibalik itu semua, dan siapa yang menarik dan mendapatkan keuntungan besar dari peristiwa tersebut. Terlebih dahulu kita menyimak penggunaan kata dibawah ini:

Penggunaan kata “Crisis/Krisis”, “Refugee/Pengungsi”, dan “Migrant/Migran” oleh Main Stream Media (MSM)

Jangan termakan oleh kata-kata tersebut. Mereka (Cabals) menggunakan ketiga kata tersebut untuk mengelabui dan memanipulasi populasi untuk tujuan tertentu. Ketiga kata tersebut intens dipergunakan MSM Barat. Kesemua itu merupakan bagian dari Psy-Ops (Psychological Operations) atau Psy-War (Psychological War); Elemen utama Pretext AS+NATO bertujuan menggempur Syria. Superpower lain dalam hal ini Rusia dan China, menyadari situasi dan kondisi, sehingga tetap merealisasi kontrak dan mensuplai pembelian senjata canggih (sulit untuk ditanding senjata perang tercanggih AS) yang telah ditanda tangani jauh sebelum terjadi pemberontakan dan teror di Syria.

Semua MSM Barat (Setiap kali anda menyebut nama media massa terkenal dari barat, yang manapun) dipenuhi oleh orang-orang Hypocrite (mengaplikasi Double Standard), mereka melacurkan diri pada korporasi dan pemilik, serta Elit Politik. Ken O’keefe menyebutnya sebagai “Rumah Pelacuran”. Mereka menggunakan ketiga kata dengan dukungan visual dramatis, sebagai bagian dari agenda perang para Facist “Greedy Crook Capitalist ‘dung of the devil a.k.a kotoran iblis”, untuk menggulingkan Bashar Al-Assad. 

Andai kita semua tahu! Bahwa krisis pengungsi yang sebenarnya terjadi, berada dikawasan negara tetangga Syria. Karena memiliki rasa nasionalisme tinggi para pengungsi berada tidak jauh dari negara sendiri. Oleh karena itu, jika berbicara krisis pengungsi bukan di Uni Eropa. Mereka berada di negara tetangga: Turkey 1.938.999 pengunsi, Lebanon 1.172.753 pengungsi, Jordania 629.245 pengungsi (lihat peta pengungsi). Sebagai perbandingan, pengungsi di Uni Eropa sampai 2014 ada di kisaran 600 s/d 650 ribu pengungsi. Jadi jelasnya, TIDAK ADA KRISIS PENGUNGSI DI UNI EROPA (28 negara)!!! All News about “Refugee Crisis” in EU is a GOBSHITE!!! The news that’s come out from their mouth is full of shit!!!

Jika Turkey, Jordania, dan Lebanon yang notabene termasuk dalam golongan negara berkembang menampung 1 s/d 2 juta pengungsi, mengapa Uni Eropa (28 negara) yang hanya kisaran ratusan ribu keberatan? Berteriak paling keras, dan akan mengalami krisis ekonomi lebih berat, seperti diberitakan MSM Barat. Ingat! Penekanan berita oleh MSM mengenai krisis pengungsi di eropa selalu di kaitkan akibat dari peperangan di Syria yang dipimpin oleh pemimpin tiran, diberitakan secara masif, 247 seminggu. Padahal hanya 1 pengungsi Syria dari 5 pengungsi yang ke Uni EROPA. “Krisis Pengungsi yang dipertontonkan adalah sebuah pertunjukan drama theaterikal di sebuah Grant Coliseum bernama Uni Eropa”. 

Mereka para jurnalis MSM juga memanipulasi antara kata “Refugee” dan “Migrant”, kedua kata tersebut berbeda implikasinya. Silahkan buka kamus dan cek perbedaannya.

Masih ingat dengan foto mayat anak pengungsi yang terdampar di pantai Turki? Hampir seluruh media didunia mengekspos, mulai dari media sosial hingga stasiun TV. Apakah anda tahu, bahwa kejadian memilukan tersebut dipolitisir dan dijadikan alat meng “iblis” kan Presiden Syria, serta Pretext memulai perang besar tehadap Syria? 

http://www.zerohedge.com/news/2015-09-08/read-mainstream-media-uses-drowned-refugee-boy-start-another-war . Kalau tidak percaya, berarti anda termasuk kelompok orang yang mudah “Dikadali, Ditipu,dan Diprovokasi”. Mengapa? Jika diamati, diteliti, dan dibaca secara cermat berita MSM Barat, maka kita akan paham, pemberitaan Aylan Kurdi bocah tersebut dipolitisir, tendensius dan bermotif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun