Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Genosida Bosnia: Tumbal Ambisi Politik, Konflik Etnis dan Dendam Sejarah

4 Juli 2024   04:47 Diperbarui: 4 Juli 2024   04:52 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hipotesis masuk akalnya adalah etnis Serbia tidak banyak di Kroasia, Slovenia dan Macedonia. Etnis Serbia memang lebih banyak menjadi warga negara Bosnia-Herzegovina, bahkan etnis Muslim sendiri juga merupakan etnis Serbia. Adapun agresi ke Kosovo karena provinsi otonom yang juga memproklamirkan kemerdekaannya ini justru lebih banyak dihuni oleh etnis Albania yang merupakan etnis pendatang. Genosida etnis Muslim Albania juga disebabkan karena dendam sejarah yaitu seringnya terjadi bentrokan antara etnis Albania dengan etnis Serbia.

Dendam sejarah inilah yang juga menyebabkan genosida etnis Serbia terhadap etnis Muslim Bosnia pasca kekalahan mereka dari Turki dalam perebutan Semenanjung Balkan. Mereka menuduh etnis Muslim Bosnia bersekutu atau turut membantu Turki Usmani sehingga mereka mampu mengalahkan Serbia. Dendam sejarah ini membuat mereka lupa bahwa etnis Muslim Bosnia sesungguhnya merupakan saudara mereka yang memutuskan memeluk Islam karena perlakuan baik penguasa Turki Usmani.

Kebencian etnis Serbia terhadap etnis Muslim Bosnia yang sudah berakar terbukti saat Jenderal Mladic menguasai kota Srebrenica. Ia berucap dengan lantang, "Hari ini tanggal 11 Juli 1995, di Srebrenica, Serbia, ketika Serbia akan menyambut hari sucinya, kami menyerahkan kota ini kepada bangsa Serbia. Sebagai penentangan melawan Turki. Saatnya sudah tiba untuk membalas dendam terhadap kaum Muslimin."

Hipotesis lainnya, Yugoslavia berat melepaskan Bosnia-Herzegovina atau Serbia yang bermimpi menggabungkan seluruh bekas negara bagian Yugoslavia ke dalam Serbia Raya karena Bosnia-Herzegovina adalah negara  bagian yang kaya dengan potensi sumber daya alam terutama hasil tambang. Potensi alam ini membuat negara bagian ini menjadi pusat industri. Beberapa pabrik termasuk pabrik senjata dan alat militer lainnya didirikan di Bosnia-Herzegovina oleh Presiden Yugoslavia, Josip Broz Tito.

Propaganda Serbia Raya dan Perang Etnis

Serangan etnis Serbia terhadap etnis Muslim Bosnia tidak dapat dipisahkan oleh propaganda Serbia Raya yang digaungkan oleh pemimpin Serbia, Slobodan Milosevic. Bisa dikatakan ia mengusung ideologi ultranasionalisme sebagaimana Adolf Hitler. Milosevic lalu melakukan propaganda agar seluruh etnis Serbia mendukung terwujudnya cita-cita Serbia Raya yang akan menggantikan Yugoslavia yang mulai melemah. Propaganda Serbia Raya inilah yang menjadi energi penggerak etnis Serbia melakukan pembersihan terhadap etnis apapun yang menolaknya, terutama etnis Muslim Bosnia.

Awalnya etnis Muslim Bosnia berusaha mempertahankan diri saat mendapat serangan dari milisi Serbia. Militer Bosnia-Herzegovina juga memberi mereka bantuan senjata. Mereka juga awalnya dibantu oleh etnis Kroasia yang juga bercita-cita melepaskan diri dari Yugoslavia, tetapi kemudian etnis Kroasia berbalik memihak ke Serbia. Pemerintah pusat Kroasia di Zagreb juga memberikan bantuan pasukan dan senjata hingga alat berat kepada milisi Kroasia yang berperang di Bosnia. Kroasia juga yang berperan menyita senjata dari Iran yang diperuntukkan bagi milisi Muslim Bosnia. Meski demikian, pemerintah Kroasia juga mengirimkan bantuan tenaga medis dan mendirikan kamp pengungsi di kota Zagreb.

Milisi Bosnia semakin melemah setelah terjadinya perpecahan yang  disebabkan pemberontakan kelompok Friket Abdic di Bosnia bagian Barat terhadap Presiden Bosnia-Herzegovina, Alija Izetbegovic. Akibatnya, perhatian militer Bosnia harus terbagi antara membantu milisi Bosnia dari serangan milisi Serbia atau menangani pemberontakan kelompok Abdic.

Meski demikian, milisi Muslim yang didukung militer Bosnia baru dapat dikalahkan setelah milisi Serbia mendapatkan bantuan dari militer Serbia dan pemerintah pusat Yugoslavia di bawah Presiden Milosevic. Penguasa yang bermimpi menyatukan negara-negara bagian di bawah kekuasaan Serbia Raya ini mengirimkan Jugoslovenska Narodna Armija (JNA) atau Tentara Nasional Yugoslavia di bawah pimpinan Jenderal Ratco Mladic. Setelah mendapat bantuan militer, milisi Serbia semakin leluasa menjalankan genosida yang puncaknya terjadi antara 11-22 Juli 1995 di kota Srebrenica yang menyebabkan 8.000 korban warga sipil dari etnis Muslim Bosnia.

Genosida Sistematis

Militer Serbia dan JNA kemudian membombardir ibukota Bosnia, Sarajevo. Mereka melakukan pengepungan kota Sarajevo selama 44 bulan. Mereka juga menawan gerilyawan Bosnia serta warga sipil. Mereka kemudian disiksa dan dibunuh di kamp-kamp konsentrasi. Ada pula yang dibawa menggunakan truk ke tepi jurang di sekitar kamp lalu dieksekusi. Secara keseluruhan korban jiwa mencapai 100 ribu orang. Belum termasuk ribuan wanita muda yang mengalami tindakan pemerkosaan di 17 kamp khusus wanita. Bayi-bayi yang lahir dari tindakan pemerkosaan ini selanjutnya akan diklaim beretnis Serbia, sehingga lama-kelamaan etnis Serbia makin dominan, sedangkan etnis Muslim Bosnia akan berkurang karena ratusan ribu di antara mereka telah dibantai. Inilah genosida secara sistematis yang dialami oleh etnis Muslim Bosnia-Herzegovina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun