Rambo Pun Bergerilya ke Sebuah Dusun di Jawa
Pada 1985, menurut sebuah kisah dalam majalah Idola SMA BOPKRI II Yogyakarta, di sebuah dusun sekelompok remaja tanggung memiliki "hiburan", yaitu mengadu jangkerik. Seorang penjaja jangkerik keliling pun memanfaatkan peluang itu.
"Jangkerik jawara! Jangkerik jawara!" teriaknya sembari duduk di bawah sebuah pohon dekat lapangan, dan datanglah sekelompok remaja tanggung.
"Jangkerik jawara? Mana?"
"Ya, jangkerik jawara. Ini," sahutnya seraya mengangkat sebuah kandang mini berisi seekor jangkerik jantan. "Namanya Rambo."
"Aku mau!"
Beberapa remaja di situ berebutan untuk membeli Rambo, tetapi hanya seorang saja yang bisa mendapatkannya karena harganya sangat mahal.
Seminggu kemudian si penjual jangkerik datang lagi, dan mangkal di bawah sebuah pohon. Beberapa remaja tanggung pun mendatanginya, termasuk seorang yang membeli Rambo, dan seorang pemiliki jangkerik yang menang melawan Rambo.
"Bapak bohong. Rambo kalah, Pak," keluh remaja itu.
"Hah?! Rambo kalah?! Mustahil!"
"Iya, Pak! Nggak ada apa-apanya. Baru dipasang, langsung kabur!" celetuk lainnya.
"Sebentar. Sebentar. Sini, mana jangkerik yang bisa mengalahkan Rambo?"