Mohon tunggu...
Agustinus Ependi
Agustinus Ependi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Filsafat, di Fakultas Filsafat, Universitas St. Thomas Medan

Tutuh Nya Tiop, Akal Nya Midop.. Onih Agah?

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Persaudaraan Universal Menurut Cara Hidup St. Fransiskus da Asisi

13 Oktober 2023   23:16 Diperbarui: 13 Oktober 2023   23:20 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 

St. Fransiskus dalam kidung saudara matahari menyebut segala sesuatu sebagai saudara dan saudari. Ia sangat menghargai seluruh ciptaan Tuhan yang ada di dunia ini, sehingga ia menyebutnya sebagai saudara dan saudari. [10]Ia mengingatkan kita bahwa bumi ini sebagai rumah kita bersama ialah sama seperti seorang saudari yang berbagi hidup dengan kita, seperti seorang ibu yang selalu menyambut kita dengan tangan terbuka menerima kita. Fransiskus selalu mengatakan terpujilah Engkau, Tuhanku, karena saudari kami ibu pertiwi, yang memelihara dan mengasuh kami, dan menumbuhkan beraneka ragam buah-buahan, beserta bunga berwarna-warni, dan segala rerumputan. 

 

St. Fransiskus melihat alam ini sebagai rumah kita bersama, jadi kita harus terlibat dalam menjaga dan merawat alam kita ini. Keadilan terhadap keutuhan ciptaan berarti adil terhadap segala mahluk yang diciptakan oleh Tuhan, terutama kepada sesama manusia. Dalam berjalan bersama segala aspek harus kita perhatikan, baik itu dengan alam dan dengan sesama manusia. Jika tidak ada harmoni antara kita manusia dan alam, maka kehidupan kita ini tidak berjalan dengan lancar. Misalnya ketika alam mengamuk dengan menurunkan hujan yang mengakibatkan banjir, maka segala aktivitas kita manusia akan terganggu. [11]Oleh sebab itu lah sangat diperlukan keharmonisan dan keadilan kepada seluruh ciptaan Tuhan. Santo Fransiskus melalui kidung saudara matahari mengajarkan kita bahwa segala sesuatu itu disebut sebagai saudara dan saudari. Jadi kita manusia sebagai pemegang kendali dalam setiap proses yang ada di alam ini perlu memperhatikan hal yang sangat esensial dalam kehidupan bersama dan alam. 

 

Sebagai pemegangan kendali, manusia harus menjaga dan merawat alam ini dengan tidak mengeksploitasi alam ini secara berlebihan. Manusia harus menyadari bahwa manusia ini bagian terkecil dari dunia ini. Maka mari kita meneladani St. Fransiskus Asisi, dengan melihat segala seuatu sebagai saudara dan saudari kita. Dengan demikian kita akan memiliki sance of be long (kesadaran) untuk memiliki, mencintai dan mengasihi terhadap semua ciptaan.

 

Persaudaraan Sebagai Ungkapan Loyalitas

 

St. Fransiskus sadar bahwa ungkapan loyalitas dalam persaudaraan adalah atas dasar tuntutan cinta, oleh sebab itu ia selalu mengingatkan para saudaranya jika berpergian di dunia ini.[12] Janganlah mereka menghakimi, jangalah berselisih paham dan bertengkar, "tetapi hendaklah mereka itu murah hati, suka damai, dan tidak berlagak, lembut dan rendah hati, sopan santun dalam berbicara dengan semua orang, sebagaimana pantasnya" (AngBul III,11). Itulah ungkapan loyalitas dalam persaudaraan di dunia ini yang membuat kita berjalan bersama sebagai saudara.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun