Oleh sebab itulah melihat fenomena-fenomena yang terjadi di negara kita Indonesia ini. Dimana hari demi hari mengalami kemerosotan moral dan kemerosotan lingkungan alam. Akibat dari krisis kemanusiaan dan lingkungan alam ini tidak hanya dirasakan oleh bangsa Indonesia saja melainkan dirasakan oleh semua bangsa di dunia ini. Oleh sebab itulah Puas Fransiskus menerbitkan ensiklik yang berjudul Laudato si. Ensiklik itulah bentuk dari perwujudan dari keperdulian terhadap krisis kemanusiaan dan lingkungan. Oleh sebab itu, penulis juga mengajak para pembaca untuk mengingat kembali persaudaraan yang dihidupi oleh Santo Fransiskus dan persaudaraannya. Maka dalam karya tulis ini kita akan mendalami persaudaraan menurut cara hidup St. Fransiskus di tengah dunia digital saat ini. Dengan melihat kembali persaudaraan yang dibangun oleh St. Fransiskus menyadarkan kita akan indahnya berjalan bersama sebagai saudara.
Â
Fenomena kehidupan saat iniÂ
Â
Dengan segala kemajuan di berbagai bidang kehidupan manusia. Manusia mengubah segala-galanya dalam kehidupan ini. Baik itu dalam kehidupan sosial dan dengan lingkungan tempat manusia itu sendiri tinggal. Perubahan-perubahan yang terjadi bisa merupakan membawa kita kepada kemajuan dan bisa juga membawa kita kepada kemunduran. [4] Kemunduran pada lingkungan alam misalnya rusaknya lingkungan alam akibat dari pembukaan lahan dan pembangunan. Sedangkan dalam kehidupan sosial, banyak terjadi peperangan, kekacauan dan pemerkosaan serta berbagai kejahatan yang lainnya. Maka tidak heran jika kita melihat lingkungan sekitar banyak sekali fenomena-fenomena yang miris. Kalu kita melihat atau membaca berita di koran kita melihat berbagai fenomena yang terjadi di dalam kehidupan ini.
Banyak fenomena yang sangat memprihatinkan dalam kehidupan ini, secara khusus kerusakan lingkungan alam. Dimana-mana terjadi bencana, baik itu gempa bumi, tanah longsor, banjir dan gunung meletus. Fenomena-fenomena tersebut hampir setiap hari saja terjadi di berbagai daerah di Indonesia ini bahkan di luar Negri juga mengalami hal yang sama dengan kita. Tentu fenomena-fenomena itu terjadi diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang semakin rusak. Se iringan meningkatnya pertumbuhan penduduk, maka semakin kompleks juga fenomena kehidupan yang terjadi. Terutama dalam kehidupan manusia berbagai macam muncul fenomena-fenomena    yang tidak sesuai lagi dengan norma hidup bersama. Fenomena yang sedang terjadi saat ini ialah banyak terjadi menimpa kaum perempuan dan anak-anak. Mereka cenderung mengalami penindasan dan kekerasan dari orang-orang yang ada di sekitar mereka. Hal itu tampak dengan seringnya meningkat kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak. Fenomena-fenomena semacam ini sangat berkembang di Indonesia dimana kaum yang lemah mejadi obyek kekerasan sosial.[5]
Â
Selain itu akibat dari kemajuan juga banyak berdampak kepada mereka yang miskin dan terpinggirkan. Maksudnya ialah dimana mereka yang miskin dan terpinggirkan semakin miskin dan terpinggirkan sedangkan yang kaya semakin kaya. Itulah fenomena realita yang kita alami, dimana kemajuan hanya dinikmati oleh orang-orang yang memiliki kuasa dan kekayaan saja. Sedangkan orang miskin hanya sebagai penonton saja, mereka sebagai imbas dari ketidakadilan di negara ini. Ketidakadilan itu yang membuat mereka yang menderita semakin menderita.
Â
Duni saat ini sudah menjadi titik dasar bagi banyak masyarakat untuk memberikan berbagai perbandingan dan perbedaan dengan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan daerah yang sudah maju dengan teknologi dan yang masih dalam perkembangan. Negara Indonesia yang saat ini sedang dalam perkembangan dan sedang menuju pada kemajuan telah menjadikan suatu keberadaan pabrik-pabrik yang semakin banyak membuat ekosistem alam menjadi tercemar. Jika dilihat dalam konteks lingkungan yang sesuai harapan cetusan Pancasila para pendahulu tentang pentingnya keadilan dan kesejahteraan, maka akan muncul polemik dimanakah letaknya masyarakat yang merdeka dan bebas dari keterpurukan ekonomi dan keharmonisan keramahtamahan dalam negara. Haruskah pembangunan besar-besaran dalam berbagai daerah dan proyeksi pabrik menjadi pacuan negara untuk masyarakat yang makmur.
Â