Mohon tunggu...
Agustinus Ependi
Agustinus Ependi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Filsafat, di Fakultas Filsafat, Universitas St. Thomas Medan

Tutuh Nya Tiop, Akal Nya Midop.. Onih Agah?

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Politik dalam Prespektif Thomas Hobbes dan Relevansinya dalam Politik Demokrasi Indonesia

22 Februari 2023   07:39 Diperbarui: 22 Februari 2023   08:08 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Politik Dalam Perspektif Thomas Hobbes dan Relevansi Dalam Politik Demokrasi Indonesia

Pengantar

Akhir-akhir ini saya melihat dan membaca fenomena-fenomena yang terjadi di negara kita Indonesia melalui media masa baik itu koran, televisi, dan youtube. Hampir setiap media masa tersebut menampilkan berita-berita yang berkaitan dengan kursi RI 1 (presiden). Dimana-mana media membahas siapa sosok yang tepat untuk mengganti presiden Joko Widodo pada tahun 2024. 

Walaupun pesta demokrasi 2024 masih cukup lama, namun partai-partai sudah mulai membentuk koalisi-koalisi untuk mendeklarasikan calon presiden dari partai mereka. Akan tetapi ada juga partai peserta pemilu yang tidak perlu berkoalisi dengan partai politik lainnya. Berdasarkan kursi di pemerintahan mereka berhak mendeklarasikan calon presiden mereka sendiri.

Sebagai negara yang menganut sistem politik demokrasi, pemerintahan Indonesia memberikan kebebasan kepada setiap masyarakat untuk berpolitik. Sistem demokrasi merupakan sistem dimana pemerintahan itu berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Dimana dari anggota masyarakat dipilih salah satu untuk mewakili mereka di pemerintahan. 

Mereka yang duduk di pemerintahan itu dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui pemilihan umum. Untuk itu mereka yang terpilih itu harus berkerja untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat itu sendiri. Itulah yang dinamakan dengan sistem demokrasi, dimana seluruh rakyat Indonesia bebas untuk berpolitik. Asalkan mereka memiliki minat dan tekad yang kuat untuk memajukan negara dan bangsa.

Tahun 2024 mendatang akan dilaksanakan pesta demokrasi besar-besaran. Maka sekarang kita sudah mulai melihat para tokoh politik bermunculan untuk berkampanye. 

Dalam berkampanye nampak sekali kepribadian dari para tokoh politik. Ada beberapa tokoh politik yang sangat ambisius untuk menduduki atau mengingini jabatan dalam pemerintahan. Mereka sangat ambisi untuk menguasai negara ini demi kepentingan diri sendiri. Namun ada juga para tokoh politik yang memang memberi hati untuk rakyat. 

Mereka dengan tulus dalam mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat kepada mereka. Biasanya mereka yang demikian itu tampak dalam kampanye mereka yang tidak terlalu ambisius, mereka lebih membuktikan hasil-hasil kerja mereka. 

Memang yang diharapkan oleh masyarakat itu ialah mereka yang dengan tulus dan jujur dalam membangun negara ini. Namun pada kenyataannya banyak tokoh-tokoh politik yang memanfaatkan kekuasaan atau jabatan tersebut untuk kepentingan pribadi saja dan mengesampingkan kepentingan masyarakat.

Thomas Hobbes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun