"Josefa, ini luar biasa! Hasil analisismu menunjukkan bahwa pupuk organik yang kita rancang bisa meningkatkan kadar nitrogen di tanah secara signifikan," seru dosen pembimbing mereka, Pak Haris.
"Terima kasih, Pak. Saya berharap ini bisa membantu banyak petani di Kampung Tabonji," jawab Josefa dengan senyum bangga.
Pengalaman di laboratorium tidak hanya menambah pengetahuan teknis Josefa, tetapi juga mengajarkannya tentang ketelitian dan kesabaran dalam penelitian. Dia menyadari bahwa setiap langkah kecil dalam penelitian ini sangat penting untuk mencapai hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
"Pengalaman ini akan sangat berguna saat aku kembali ke Kampung Tabonji," pikir Josefa. "Aku bisa membawa pengetahuan ini dan membantu meningkatkan metode pertanian di sana."
Dengan semangat dan tekad yang semakin kuat, Josefa melanjutkan penelitiannya, yakin bahwa ilmu yang diperolehnya di laboratorium akan menjadi fondasi penting bagi masa depan pertanian di kampung halamannya.
"Saya percaya, Josefa. Dengan kerja keras dan ilmu yang kita dapatkan di sini, kita bisa membawa perubahan nyata," kata Teguh sambil menepuk bahu Josefa.
Josefa mengangguk penuh semangat. "Ayo, Teguh. Mari kita selesaikan penelitian ini dan bawa hasilnya ke Kampung Tabonji."
Dengan keyakinan dan determinasi, mereka melanjutkan penelitian, membawa harapan baru bagi masa depan pertanian di Kampung Tabonji.
Setelah berbulan-bulan belajar teori dan melakukan eksperimen di laboratorium, Josefa merasa senang saat mendengar bahwa mereka akan melakukan kunjungan lapangan. Kunjungan ini merupakan bagian dari kurikulum di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat langsung penerapan ilmu pertanian di lapangan.
Pada pagi yang cerah, Josefa dan teman-temannya berkumpul di depan gedung fakultas. Mereka naik bus yang akan membawa mereka ke sebuah kebun percobaan di daerah Puncak. Teguh duduk di samping Josefa, dan mereka berbincang-bincang tentang harapan mereka untuk kunjungan ini.