Mama Maria tersenyum hangat. "Itu pemikiran yang baik, Nak. Kearifan lokal kita telah teruji oleh waktu. Jika kamu bisa menemukan cara untuk menggabungkannya dengan ilmu modern, itu akan sangat bermanfaat bagi kampung kita."
Josefa merasa lebih bersemangat. "Aku ingin belajar lebih banyak, baik dari buku-buku di sekolah maupun dari cerita-cerita kalian. Aku ingin menemukan cara agar kita bisa maju tanpa melupakan akar kita."
Bapak Matias menepuk bahu Josefa dengan bangga. "Itu adalah niat yang mulia, Josefa. Kami akan mendukungmu sepenuhnya."
Malam itu, di bawah cahaya bintang yang bersinar lembut, Josefa bersumpah untuk terus menapaki jejak yang baru ditemukannya. Dia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dia yakin bahwa setiap langkah ke depan akan membawanya lebih dekat kepada pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana memadukan tradisi dengan inovasi.
Kebingungan dan kekaguman Josefa setelah Pesta Adat Dambu tidak hanya menggambarkan keingintahuan pribadinya, tetapi juga perubahan dalam pandangan dunianya. Ia menyadari bahwa masa depannya tidak hanya terletak pada ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah, tetapi juga pada kebijaksanaan yang ada di kampung halamannya.
(Bersambung)
Merauke, 2 Oktober 2024
Agustinus Gereda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H