Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kolegialitas dalam Kesatuan Gereja Katolik: Makna Universal Tahbisan Uskup Agung Ende

26 Agustus 2024   06:05 Diperbarui: 26 Agustus 2024   06:07 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paus Fransiskus, dalam Evangelii Gaudium (2013:117), menekankan pentingnya kerja sama uskup dan Gereja universal untuk menghadapi tantangan zaman. Sementara teolog Hans Urs von Balthasar (1986), dalam The Office of Peter and the Structure of the Church, mengingatkan bahwa kesatuan Gereja harus berasal dari Kristus, bukan usaha manusiawi. Contoh nyata kolegialitas ini terlihat dalam tahbisan Uskup Mgr. Paulus Budi Kleden SVD, momen para uskup menunjukkan solidaritas mereka dalam menjaga kesatuan Gereja.

Pentingnya doa dan dukungan bagi para uskup: Para uskup membutuhkan dukungan spiritual dari umat untuk menjalankan tugas mereka. Paus Benediktus XVI (2007), dalam Jesus of Nazareth, menekankan bahwa para uskup memerlukan doa dari umat untuk menghadapi tantangan dengan bijaksana dan penuh kasih. 

Katekismus Gereja Katolik (1997:2636) juga menyatakan bahwa doa adalah kebutuhan dasar untuk mendukung pemimpin Gereja. Selain doa, umat dipanggil untuk bekerja sama secara aktif dengan para uskup dalam misi Gereja. Dengan demikian, kesatuan dan kolegialitas adalah tanggung jawab bersama, baik para uskup maupun umat, demi menjaga Gereja tetap menjadi tanda harapan dan kasih di dunia.

Pembahasan dalam artikel ini menunjukkan bahwa tahbisan Uskup Paulus Budi Kleden SVD di Ende, Flores, pada 22 Agustus 2024, bukan hanya sebuah peristiwa seremonial, tetapi juga cerminan mendalam dari kesatuan dan kolegialitas Gereja Katolik yang universal. Kehadiran para uskup dari berbagai penjuru dunia menegaskan bahwa Gereja, meski tersebar di berbagai wilayah dengan latar belakang budaya yang beragam, tetap satu dalam iman, pelayanan, dan misi. 

Di tengah tantangan globalisasi, sekularisasi, dan konflik, kolegialitas para uskup serta doa dan dukungan umat menjadi kunci untuk mempertahankan kesatuan ini. Dengan semangat kesatuan yang kuat, Gereja terus bergerak maju, menghadirkan kasih dan harapan bagi dunia yang membutuhkan. (*)

Merauke, 26 Agustus 2024

Agustinus Gereda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun