Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilema Seorang Pengkhianat

18 Agustus 2024   06:10 Diperbarui: 18 Agustus 2024   06:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maafkan aku," bisik Aleksius, suara itu tertahan oleh emosi yang memuncak. "Aku telah membuat kalian menderita."

Mama Maria menggeleng pelan. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, Nak. Kau telah menemukan jalanmu. Itu yang terpenting."

Dengan hati yang penuh penyesalan namun juga penuh harapan, Aleksius tahu bahwa ini adalah awal dari perjalanan yang baru. Ia mungkin telah tersesat di masa lalu, namun kini ia telah kembali ke jalan yang benar. Jalan yang akan ia tempuh bersama rakyatnya, untuk mencapai kemerdekaan yang sejati---kemerdekaan yang bukan hanya terbebas dari penjajah, tetapi juga kemerdekaan yang lahir dari dalam hati yang bersih dan penuh cinta untuk tanah airnya.

Dan di bawah langit Papua yang kembali biru, Aleksius dan penduduk desa Wamena berjalan menuju masa depan yang baru, dengan langkah-langkah yang dipandu oleh semangat kebebasan dan cinta yang tak tergoyahkan. 

Mereka tahu, jalan di depan masih panjang dan penuh tantangan, namun mereka juga tahu bahwa bersama, mereka akan mampu melewatinya. Dan dalam hati Aleksius, ia telah menemukan jawaban atas dilema yang selama ini menghantuinya. Ia telah memilih jalan yang benar, dan untuk itu, ia tidak akan pernah kembali. (*)

Merauke, 18 Agustus 2024

Agustinus Gereda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun