Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Verba Volant Scripta Manent: Mengapa Menulis Lebih dari Sekadar Mengucapkan Kata-kata?

9 Juli 2024   05:53 Diperbarui: 9 Juli 2024   10:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam Sapiens: A Brief History of Humankind, Yuval Noah Harari (2014) menulis bahwa tulisan memungkinkan manusia menyimpan dan mengelola sejumlah besar informasi yang tidak mungkin diingat oleh otak manusia.

Warisan budaya. Tulisan merupakan cara penting untuk mewariskan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Melalui sastra, puisi, dan teks-teks keagamaan, kita dapat memahami nilai-nilai, tradisi, dan norma-norma masyarakat masa lalu. Tulisan seperti The Epic of Gilgamesh, salah satu karya sastra tertua yang diketahui, memberikan kita wawasan tentang mitologi dan moralitas bangsa Sumeria. Jack Goody (1986), dalam The Logic of Writing and the Organization of Society, menegaskan bahwa tulisan memungkinkan budaya bertahan lebih lama dan menyebar lebih luas, menciptakan kontinuitas dan kohesi sosial.

Refleksi pemikiran besar. Tulisan mencatat pemikiran besar yang telah membentuk ideologi dan pergerakan besar dalam sejarah. 

Karya-karya filsafat, seperti Republic oleh Plato atau The Communist Manifesto oleh Karl Marx, telah mengilhami perubahan sosial dan politik yang signifikan. Tanpa tulisan, ide-ide revolusioner ini mungkin tidak akan pernah mencapai khalayak luas dan membawa dampak besar pada dunia. 

Menurut Barbara Tuchman (1962), dalam The Guns of August, tulisan memberi kita kemampuan merangkai kembali perjalanan pemikiran manusia, menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan membuka jalan bagi masa depan.

Keabadian Tulisan

Tulisan memiliki daya tahan yang luar biasa, memungkinkan karya-karya masa lalu untuk tetap relevan dan dihargai hingga kini. Banyak teks klasik, filosofis, dan ilmiah yang terus memberikan wawasan dan inspirasi bagi generasi berikutnya. 

Berikut, beberapa contoh yang menunjukkan keabadian tulisan dan bagaimana karya-karya ini masih relevan dalam konteks modern.

Karya-karya sastra klasik. Karya-karya sastra klasik seperti Iliad dan Odyssey oleh Homer telah bertahan selama ribuan tahun. 

Meskipun ditulis pada abad ke-8 SM, kedua epos ini masih dibaca dan dipelajari di seluruh dunia. Mereka memberikan wawasan tentang mitologi Yunani, nilai-nilai heroik, dan kehidupan manusia pada masa itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun