Kondisi tersebut jelas menyenangkan orang-orang yang tak punya kendaraan pribadi. Jika sebelumnya mesti naik ojek kalau hendak ke situ, sejak tersedia layanan Trans Jogja rute ke situ menjadi lebih hemat ongkos transportasinya.
Sejauh ini saya mencatat, yang mendesak untuk segera diatasi adalah transportasi publik dari Terminal Pakem ke beberapa objek wisata di sekitarnya. Misalnya ke Taman Wisata Kaliurang dan Museum Gunung Merapi.
Saat ini halte terakhir Trans Jogja di wilayah utara berada di Terminal Pakem. Masih terlalu jauh untuk berjalan kaki menuju objek-objek wisata yang ada di kawasan Kaliurang. Satu-satunya angkutan umum adalah ojek pangkalan. Yang pastinya relatif mahal.
O, ya. Di samping semua hal menyenangkan yang telah disebutkan di atas, ada satu hal yang patut disayangkan dari jadwal operasional Trans Jogja. Dari yang semula pukul 05.30 WIB - 21.30 WIB menjadi 05.30 - 20.30 WIB.
Itu pun dengan catatan *sampai halte terdekat. Jadi, kalau pada pukul 20.30 WIB Trans Jogja yang Anda tumpangi masih jauh dari tujuan Anda, mau tak mau Anda mesti turun di halte terdekat. Dari halte itu bus akan langsung pulang ke garasi.
Dalam situasi seperti itu ada dua alternatif. Pertama, Anda melanjutkan perjalanan dengan transportasi daring. Kedua, jika ternyata tujuan Anda malah dilewati Trans Jogja yang hendak ke garasinya, Anda bisa minta izin ke driver untuk tetap menumpang.
Demikianlah sepotong cerita tentang kondisi transportasi publik di Yogyakarta, pasca Teman Bus Jogja berhenti beroperasi. Bukan merupakan kabar buruk 'kan? Terusterang ada banyak hal yang bikin kesal di Yogyakarta. Namun, untungnya ada Trans Jogja yang masih bisa bikin muka berseri-seri.
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI